Bisnis.com, JAKARTA - Sejak resmi berdiri pada 2015, bisnis PT Social Bella Indonesia (Sociolla) sebagai perusahaan e-commerce di bidang kecantikan terus berkembang pesat. Untuk menggali lebih jauh mengenai strategi pengembangan bisnis yang dijalankan Sociolla, Bisnis.com berkesempatan mewawancarai Co-Founder dan CEO Sociolla, John Rasjid. Berikut petikannya:
Bagaimana ide awal pendirian Sociolla?
Kami mulai perusahaan ini sejak 2015, mungkin orang tahunya Sociolla sebagai e-commerce. Namun, sebagai perusahaan kami sebenarnya lebih dari itu. Kami bukan sekadar perusahaan e-commerce, tetapi kami juga ingin menjadi inkubator bagi industri kecantikan.
Sebagai ekosistem, kami ingin bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak. Sebagai suatu perusahaan, kami juga ingin bisa memfasilitasi seluruh stakeholder terutama yang ada di beauty industry agar kita bisa sama-sama growth. Jadi, tidak hanya e-commerce yang tumbuh, tetapi secara keseluruhan industrinya.
Bagaimana Anda menggambarkan kondisi industri kecantikan di Indonesia kini?
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bertumbuh, jumlah penduduk kelas menengah juga naik, dan populasi penduduknya didominasi oleh generasi produktif. Berbagai faktor tersebut membuat industri kecantikan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sayangnya, banyak sekali brand luar negeri yang belum menyadari potensi Indonesia.
Sementara itu, pelaku industri lokal juga sebenarnya banyak sekali brand-brand bagus, tetapi memiliki keterbatasan misalnya, karena produksi pabrik, informasi, dan sebagainya. Berbagai tantangan inilah yang coba kami bantu atasi dengan berusaha menjadi end-to-end ekosistem.
Bagaimana perkembangan bisnis Sociolla sejak awal berdiri hingga saat ini?
Hingga saat ini kami sudah menjalankan bisnis ritel yaitu e-commerce yaitu Sociolla.com yang tidak hanya hadir secara online, tetapi juga mulai merambah ke offline store. Bisnis kami yang lainnya bergerak di media yaitu Beauty Journal.
Media ini awalnya dari sebuah blog, dan telah berkembang menjadi marketing agency yang membantu hampir seluruh brand baik lokal maupun yang dari luar negeri untuk mengedukasi pelanggan dan memberikan informasi yang benar.
Permasalahan industri online selama ini kan informasi berada di mana-mana, tetapi belum tentu valid. Oleh karena itu, kami berusaha memberikan informasi yang baik dan benar kepada pelanggan.
Bisnis yang ketiga adalah brand development division. Kami menjadi prinsipal atau perwakilan dari brand-brand luar negeri yang ingin masuk ke pasar Indonesia. Kami menjadi end-to-end distributor mereka baik secara marketing maupun sales.
Secara marketing, yang kami lakukan ialah merekrut local brand ambassador. Selain itu, kami juga mendistribusikan brand-brand ini melalui jalur ritel yang ada di Indonesia. Bukan hanya yang dari modern channel, tetapi juga dari traditional channel.