Menengok Implementasi 5G di Pelabuhan Hamburg

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 19 Agustus 2019 | 12:11 WIB
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Jerman telah mengimplementasikan teknologi 5G untuk membantu operasional di pelabuhan mereka. 

Dalam acara Nokia 5G Innovation Day yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu lalu, KP Goh, President Director Nokia Indonesia, mengatakan beberapa negara memanfaatkan teknologi 5G untuk sektor industri. 

Bahkan, Hamburg Port Authority (HPA), pelabuhan terbesar di Jerman telah menggunakan teknologi generasi ke-5 sejak 2018. 

Jerman menggunakan frekuensi 700 MHz sebagai lokasi konektivitas 5G untuk menekan jumlah base transceiver station yang dibutuhkan. Karena cakupan frekuensi 700 MHz bisa lebih luas, HPA hanya membutuhkan 10 unit BTS untuk mengelola kapal peti kemas yang lalu lalang.

Selain untuk memantau pergerakan kapal, konektivitas 5G dimanfaatkan HPA dalam mengendalikan pesawat nirawak atau drone.

Di sana HPA, terdapat belasan pesawat nirawak yang berpatroli mengelilingi pelabuhan hingga puluhan kali setiap hari.

Kamera-kamera di tiap pesawat nirawak memberikan informasi real-time tentang posisi tiap kontainer. Dengan informasi real-time, pengelolaan lokasi bongkar muat kapal bisa lebih akurat.

Tidak hanya itu, pesawat nirawak juga bisa dengan cepat mencari peti kemas yang keberadaannya tidak diketahui.

Teknologi 5G yang memiliki karakteristik lantensi rendah dibutuhkan untuk mendukung pengoperasian pesawat nirawak.

Pengelola HPA mempertahankan waktu tunda di bawah 2 milidetik untuk mengoperasikan pesawat nirawak yang rata-rata terbang dengan kecepatan di atas 5 km per jam.

Tidak hanya mengandalkan latensi rendah, karakteristik 5G yang memiliki kapasitas besar juga dibutuhkan untuk ratusan sensor yang terdapat di peti kemas.

Sensor-sensor yang berada di peti bertujuan untuk melacak keberadaan peti dan kondisi peti.  Kapasitas besar juga digunakan untuk menggerakan alat pengangkut peti yang terdapat di pelabuhan. 

Dengan contoh kasus di Jerman, tidak menutup kemungkinan nantinya teknologi ini akan diterapkan di pelabuhan juga karena conton kasusnya sudah ada. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper