Layanan Data Menunjukan Tren Positif, Belum Sampai Titik Puncak

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 10 Agustus 2019 | 14:08 WIB
Teknisi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melakukan pemeliharaan perangkat pada menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (15/4/2019)./Bisnis-Rachman
Teknisi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melakukan pemeliharaan perangkat pada menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (15/4/2019)./Bisnis-Rachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra menjelaskan bahwa lalu lintas data masih akan tumbuh didorong oleh layanan video streaming dan gim online.

Etta menilai saat ini layanan data telah menunjukan kekuatannya, sehingga dapat menggantikan pendapatan operator seluler dari layanan SMS dan suara.

“Saat ini mulai terlihat ke titik positif – bahkan ini baru awal, belum titik puncak dari konsumsi data,” kata Etta kepada Bisnis, Kamis (8/8/2019).

Etta menambahkan salah satu akselerator konsumsi data adalah harga Tv pintar yang semakin murah berkisar Rp2 juta an. Dia mengatakan penetrasi Tv pintar yang melesat, akan mendorong konsumsi data.

Dia memperkirakan dalam memenuhi konsumsi data, pelanggan masih akan bergantung pada jaringan seluler, mengingat lambatnya penetrasi serat optik atau fix broadbrand akibat sejumlah faktor.

“Estimasi data yang dihabiskan adalah 170MB/5 menit untuk kualitas HD atau setara dengan 2GB/jam. Selular masih akan menjadi tulang punggung, untuk itu operator perlu meningkatkan penetrasi jaringan 4G,” kata Etta.

Sebelumnya, Operator seluler mencatatkan pertumbuhan lalu lintas data yang signifikan dalam 4 kuartal terakhir. PT Telekomunikasi Seluler masih tercatat sebagai operator dengan lalu lintas data tertinggi pada 6 bulan pertama 2019, dengan mengusai 50,72% dari total lalu lintas data yang dibukukan oleh tiga operator seluler terbesar di Indonesia.

Sementara itu, PT XL Axiata Tbk. berada diurutan kedua dengan 25,6%, mengekor di belakangnya, PT Indosat Tbk. dengan 24,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Akhirul Anwar
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper