Operator Seluler Ramai-Ramai Raup Pendapatan Dua Digit, Ada Tren Apa?

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 2 Agustus 2019 | 14:48 WIB
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). Pemerintah menerbitkan Permenkeu tentang Badan Usaha Tetap (BUT) untuk mengejar pemasukan pajak dari perusahaan asing yang berbasis di luar negeri namun bertransaksi dan memperoleh penghasilan di Indonesia termasuk perusahaan besar 'Over The Top' (OTT) atau daring seperti Google, Facebook, Youtube dan lain-lain./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). Pemerintah menerbitkan Permenkeu tentang Badan Usaha Tetap (BUT) untuk mengejar pemasukan pajak dari perusahaan asing yang berbasis di luar negeri namun bertransaksi dan memperoleh penghasilan di Indonesia termasuk perusahaan besar 'Over The Top' (OTT) atau daring seperti Google, Facebook, Youtube dan lain-lain./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan dari layanan data PT XL Axiata Tbk. dan PT Telekomunikasi Selular naik hingga dua digit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh penggunaan masif video streaming dan peningkatan penetrasi ponsel pintar.

 PT XL Axiata Tbk. membukukan pendapatan dari layanan data senilai Rp9,63 triliun atau naik 29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp7,47 triliun.  

Pendapatan dari layanan internet tersebut berkontribusi hingga 87% dari total pendapatan yang dicatatkan perseroan pada semester 1/2019 yaitu senilia Rp12,26 triliun.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan peningkatan bisnis layanan data didorong oleh sejumlah faktor di antaranya, pertumbuhan penetrasi ponsel pintar yang naik sebesar 12% menjadi 86% pada semester pertama 2019.

Pelanggan ponsel pintar yang membutuhkan paket data, lanjutnya, tertarik dengan penawaran dari XL Axiata sehingga pendapatan layanan data melesat.

Dian mengatakan pertumbuhan penetrasi ponsel pintar juga tidak lepas dari upaya perseroan yang terus berekspansi ke luar Jawa.

“Kami masih terus fokus dan konsisten pada pelaksanaan strategi untuk mendorong dan meningkatkan bisnis layanan data,” kata Dian kepada Bisnis.com, Kamis (1/8/2019).

Selain didorong oleh penetarasi ponsel pintar, pertumbuhan pendapatan dari layanan data juga didongkrak melalui paket - paket yang ditawarkan oleh XL Axiata kepada pelanggan.

Dalam menawarkan paket data, perseroan menerapkan strategi dual-brand yang memanfaatkan merek XL dan Axiata, untuk menyasar pasar yang berbeda melalui produk baru yang berbeda pula.

Merek Axis  meluncurkan beberapa paket seperti Paket OWSEM dan BOOSTR yang menargetkan segmen kaum muda dengan kuota untuk media sosial, musik dan bermain gim. 

Sementara merek XL meluncurkan beberapa paket selama bulan Ramadan, salah satunya, Xtra Rejeki dengan manfaat cash back.

 Sementara itu, PT Telekomunikasi Selular juga mencatatkan pertumbuhan layanan  data hingga 32,2% pada semester 1/2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, mengatakan, pertumbuhan pendapatan data secara umum didorong oleh aktivitas pengguna di media sosial seperti menyaksikan film atau video secara streaming dan komunikasi pesan singkat.

“Serta panggilan suara dan panggilan video melalui aplikasi pesan instan mempengaruhi,” kata Denny.

Denny mengatakan tren video-on-demand (VOD) yang semakin meningkat saat ini, mendorong pertumbuhan pendapatan dari data.

Telkomsel, sambungnya, konsisten mengembangkan MAXStream untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Telkomsel terhadap konten video yang berkualitas.

Dia mengatakan saat ini MAXstream sudah mencapai 16 juta downloader. Sedangkan penonton aktif bulanan MAXstream hingga pertengahan 2019 mencapai 3 juta penonton aktif, atau meningkat 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 2 juta.

“Jumlah penonton MAXstream mencapai puncaknya ketika MAXstream hadir sebagai official mobile broadcaster World Cup 2018, dengan  hampir 5 juta penonton aktif,” kata Denny.

Diketahui pada semester I/2019, Telkomsel memiliki 167,8 juta pelanggan dengan 66,3% diantaranya atau sebesar 111,2 juta merupakan pelanggan pengguna data.

Lalu lintas data Telkomsel juga mengalami peningkatan cukup tajam hingga 56,0% menjadi 3.032.142 TB pada 6 bulan pertama 2019.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai agar pendapatan dari layanan data tetap tumbuh, operator seluler perlu melakukan inovasi dengan para pengembang gim dan menggandeng pemberi layanan video on demand agar penggunaan data oleh pelanggan terus terjadi.

Pertumbuhan penggunaan data, kata Heru, terjadi karena maraknya kegiatan yang berkaitan dengan video dan foto lewat pesan instan maupun komunikasi termasuk video call yang dilakukan oleh pengguna.

“Operator juga bisa membuat acara-acara yang melibatkan orang berbagi video atau gambar,” kata Heru.

Direktur Utama Baru

Di lain sisi, PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo) mengumumkan Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama sebagai nahkoda baru Indosat. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Ahmad ditunjuk sebagai Direktur Utama baru Indosat menggantikan Chris Kanter.

Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, telah bekerja di Ooredoo selama 15 tahun. Ahmad sebelumnya menjabat sebagai Chief Technology & Information Officer di Ooredoo Group sejak 2017 dan juga menjabat sebagai Anggota Dewan Direksi Ooredoo Myanmar.

RUPSLB juga menerima pengakhiran masa jabatan Chris Kanter sebagai Direktur Utama dan mengangkat dirinya sebagai Komisaris Perseroan  

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper