Bisnis.com, JAKARTA — PT Datascrip siap melakukan uji pasar dengan produk-produk kamera terbarunya, yakni kamera mirrorless dan Canon Inspic, pada Semester II/2019.
Meski belum memasang target serta persediaan produk yang masih terbatas untuk pasar Indonesia, Canon Division Director Datascrip, Merry Harun, meyakini kamera baru yang dipasarkan memiliki prospek yang baik pada semester II/2019, terutama kamera mirrorless.
"Kamera mirrorless masih prospek, terutama karena terdapat segmen wisatawan yang biasanya tidak mau mengambil risiko dengan mengandalkan kualitas kamera ponsel. Selain itu, orang juga sudah enggan menggunakan kamera yang berat," ujar Merry kepada Bisnis dalam kunjungan PT Datascrip ke kantor Bisnis Indonesia, Selasa (30/7/2019).
Untuk memperbesar peluang, Canon baru-baru ini juga meluncurkan Canon iNSPiC [S] dan iNSPiC [C], yang diyakini dapat menjawab kebutuhan pengguna, terutama dari segmen milenial.
Sepertihalnya mirorrless, PT Datascrip juga tidak memiliki target penjualan untuk kedua produk tersebut karena pasar untuk kamera printer saat ini dinilai masih sangat sedikit.
Secara keseluruhan, tahun ini PT Datascrip menargetkan penjualan untuk semua jenis kamera sebanyak 120.000 unit, atau turun sekitar 30% dibandingkan dengan 2018 lalu. Divison Manager PT Datascrip, Sintra Wong, mengatakan penurunan target disebabkan oleh kondisi perekonomian dalam dan luar negeri yang dinilai tidak stabil.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan perseroan, pasar kamera pada tahun ini diperkirakan akan turun sekitar 20%—30% dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2018, pasar kamera di Indonesia dikatakan mencapai 350.000 unit. Angka tersebut diperkirakan terpangkas sebanyak 90.000 unit pada tahun ini, dengan kata lain jumlah kamera yang dipasarkan hanya mencapai 260.000 unit.
Merry Harun menambahkan, adanya kondisi politik yang menyebabkan situasi kurang kondusif serta menurunkan kinerja pasar menjadi faktor lain atas penurunan yang terjadi pada semester I/2019. Ditambah dengan momen lebaran yang menyusul setelah itu, sehingga perusahaan sudah tidak dapat melakukan pengiriman barang terhitung 1 bulan sebelum lebaran Idulfitri.
Fakto lain adalah perkembangan ponsel pintar. Pesatnya perkembangan teknologi ponsel pintar dikatakan turut menjadi penyebab atas penurunan penjualan kamera yang terjadi di Tanah Air, terutama untuk kamera saku digital dan kamera compact.
Tahun lalu, kamera compact mengalami penurunan penjualan sebesar 35%. Namun, tahun ini Canon menetapkan target yang cukup tinggi untuk kamera jenis tersebut, yakni sepertiga dari target penjualan keseluruhan. Dengan kata lain, dari 120.000 unit target penjualan kamera Canon, sebanyak 40.000 ditargetkan berasal dari jenis kamera compact.
Namun, perkembangan teknologi ponsel pintar dikatakan tidak memberikan pengaruh berarti untuk penjualan kamera mirrorless dan SLR. Pasalnya, teknologi yang dimiliki SLR dan mirrorless jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi kamera di ponsel pintar. Di samping itu, sejumlah profesional masih membutuhkan kamera SLR ataupun mirrorless.
Adapun, dalam uji pasar yang dilakukan pada semester II/2019, perusahaan mengatakan terdapat dua kemungkinan; pertama, penjualan akan dilanjutkan apabila prospek pasar bagus; kedua, perusahaan akan menyetop penjualan jika yang terjadi adalah kondisi sebaliknya.
Namun demikian, PT Datascrip optimistis dapat mencatatkan hasil positif pada semester II/2019. Salah satu strategi yang diterapkan perusahaan adalah melakukan upaya jemput bola melalui berbagai macam roadshow yang tidak hanya dilakukan di kota-kota besar, tetapi juga di kota-kota kecil.