Bisnis.com, JAKARTA — Blibli.com menyiapkan produk Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat diekspor pada tahun depan.
CEO Blibli.com Kusumo Martanto menyatakan, platormnya menyediakan kategori khusus bernama Galeri Indonesia yang menjual produk UMKM. Per Juni 2019, kategori ini diklaim mengalami peningkatan mitra dagang hingga 250% dan penambahan produk hingga 380%.
"Ini artinya demand produk UMKM ada dan bagus. Mimpi kami produk UMKM ini bisa diekspor, makanya kami berikan pelatihan supaya produknya bisa bersaing, " ujarnya, baru-baru ini.
Dia menyebut sejauh ini terdapat 10.000 produk UMKM yang terdapat di Galeri Indonesia. Seluruh produk tersebut belum termasuk barang yang dijual oleh reseller.
Menurutnya, kebanyakan produk UMKM yang dijual merupakan produk kuliner, fesyen, kerajinan dan seni.
Dia menambahkan, Blibli juga tengah mengadakan kompetisi The Big Start yang telah memasuki tahun keempat. Dalam kompetisi itu, pihaknya tidak hanya mencari produk UMKM yang berkualitas, tetapi juga memberikan serangkaian pelatihan agar UMKM dapat mengembangkan bisnisnya.
Sejauh ini, Kusumo menyatakan kontribusi penjualan produk UMKM baru mencapai 5% dari total penjualan. Pasalnya, terdapat beberapa tantangan dalam menjual produk UMKM.
Pertama, keterbatasan akses permodalan membuat umumnya UMKM kesulitan mengembangkan bisnisnya ketika menghadapi peningkatan jumlah pesanan. Kedua, dia menilai perlu adanya kesadaran dari konsumen untuk membeli produk dalam negeri.
“Tahun ini ingin memperbanyak jumlah order 3,5 kali dari tahun lalu. Buat kami yang penting bukan besarnya [valuasi perusahaan], tetapi bagaimana bisa sustain dan profit. Untuk apa cepat-cepatan besar tapi tidak sehat. Kita inginnya tumbuh sehat,” ujarnya
Dia menambahkan, pertumbuhan bisnis Blibli tercermin dari pertumbuhan pesanan 16 kategori produk yang dijual, dengan Blibli Mart yang menjual kebutuhan sehari-hari mengalami pertumbuhan mitra dagang hingga 250% dan peningkatan pemesanan hingga 400% di semester pertama 2019.
Sementara itu, Blibli Fashion mengalami pertumbuhan mitra dagang hingga 180%, dan peningkatan jumlah pesanan 80%.
Kategori lainnya seperti produk perlengkapan rumah mencapai pertumbuhan pesanan 200%, produk kamera 160%, produk kesehatan dan kecantikan 110%, tiket/voucher digital 110%, dan kategori perjalanan 100%.
"Kita banyak bekerja sama dengan desainer lokal seperti Barli Asmara, dan beberapa desainer lain, " ungkapnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menyatakan, umumnya perusahaan dagang-el yang telah memasuki usia delapan tahun telah memiliki volume transaksi yang cukup besar.
Menurutnya, transaksi tersebut turut mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama bila platform dagang-el mengutamakan untuk menjual produk-produk lokal.
“Banyak jenis penggerak ekonomi digital, salah satunya e-commerce ada yang C2C [customer to customer], B2C [business to consumer], yang penting bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia artinya harus banyak menjual produk Indonesia,” ujarnya.