Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi pesan foto Snapchat mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna sebesar 8% pada kuartal kedua tahun ini menjadi 203 juta orang.
Peningkatan tersebut diyakini merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan seperti penggunaan teknologi augmented reality terbaru, desain ulang aplikasi Android, dan ekspansi ke pasar baru.
“Pertumbuhan komunitas, keterlibatan, dan pendapatan perusahaan adalah hasil dari beberapa transisi yang kami selesaikan selama 18 bulan terakhir. Kami berharap dapat membangun momentum dan membuat kemajuan signifikan yang berkelanjutan,” kata Evan Spiegel, CEO Snapchat seperti dikutip Reuters, Rabu (24/7/2019).
Snapchat juga membukukan peningkatan pendapatan pada kuartal II/2019 sebesar US$338 juta atau naik 48% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah tersebut melebihi perkiraan yang dibuat pada April dengan rentang pendapatan mencapai US$355 juta sampai US$369 juta.
Perusahaan menambahkan bahwa 13 juta pengguna tambahan pada kuartal ini juga telah melampaui prediksi para analis yang hanya memperkirakan penambahan 2 juta pengguna. Adapun, jumlah postingan foto yang dibuat meningkat menjadi 3,5 miliar pada kuartal ini.
Spiegel menyampaikan 7-9 juta pengguna tambahan dapat dikaitkan dengan fitur augmented reality terbaru yang dirilis. Selain itu, lebih dari 200 juta orang menggunakan fitur tersebut dalam 2 minggu pertama peluncurannya.
Perusahaan itu juga telah bekerja keras untuk mengatasi kehawatiran pemerintah tentang keamanan aplikasi dan keamanan privasi penggunanya. Terkait hal itu, Spiegel mengatakan sifat pesan singkat yang ada di Snapchat akan dihapus setelah dikirim.
“Cara kami membangun layanan salah satunya adalah meningkatkan perlindungan privasi pengguna dan ke depan itu adalah sesuatu yang akan selalu kami ingat dalam menjalankan operasional Snapchat,” imbuhnya.
Pendapatan yang didapatkan oleh Snapchat pada kuartal kedua tahun ini merupakan perputaran berkelanjutan perusahaan yang sebelumnya kehilang US$1 miliar dari nilai pasarnya pada tahun lalu setelah desain ulang platform kontroversional.
Pada pertengahan 2018 lalu, Snap melakukan perombakan desain terhadap aplikasi Snapchat dengan tujuan menarik perhatian para pengguna. Alih-alih langkah tersebut mendapatkan respon negatif dari banyak penggemar karena menjadi lebih sulit digunakan dengan segudang fitur yang dinilai tidak sesuai dengan platform tersebut.