Bisnis.com, JAKARTA — Perkembangan bisnis perusahaan rintisan (startup) yang menggerakkan ekonomi digital dinilai dapat menjadi salah satu sektor unggulan yang mengantarkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan dalam visi Indonesia Emas 2045 yang telah diluncurkan oleh Bappenas Juni 2019, Indonesia disebut dapat mencapai status negara maju bila dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi setidaknya 5,1% selama 20 tahun mendatang.
Dalam hal itu, sektor ekonomi digital diyakini menjadi salah satu motor penggerak perekonomian ke depannya.
“Pada 2045 atau 100 tahun setelah kemerdekaan, ekonomi kreatif dan digital bisa menjadi motor utama pertumbuhan Indonesia. Start up yang muncul hari ini akan menjadi masa depan entrepreneur Indonesia, dan kita hanya bisa menjadi negara maju kalau semakin banyak entrepreneur,” ujarnya dalam diskusi publik Manfaat Ekonomi Digital, Selasa (23/7/2019)
Dia menambahkan, menjamurnya startup tak hanya sekadar euforia digital, tetapi juga menjadi potensi di masa depan.
Bila sebelumnya sektor seperti minyak dan gas, ritel dan jasa yang menjadi penggerak ekonomi, maka selanjutnya kreativitas generasi muda dalam berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi akan menjadi kekuatan yang besar.
Dia mengambil contoh lahirnya perusahaan teknologi seperti Gojek yang telah menjelma menjadi decacorn, dan juga unicorn lainnya seperti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka juga berperan cukup penting dalam menarik investasi asing dan membuka lapangan pekerjaan.
“Kita fokus antisipasi ekonomi digital dari Revolusi 4.0, di mana unicorn kita harapkan menjadi salah satu pelaku yang membawa transformasi digital itu sendiri,” ungkapnya.