Implementasi IoT di Indonesia Cukup Baik, Sayang Kurang Talentanya

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 15 Juli 2019 | 13:57 WIB
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Implementasi internet untuk segala (internet of things/IoT) di Indonesia dinilai sudah cukup baik di antara negara-negara Asia Tenggara.

Head of Business Development IoT & Smart City Indosat Ooredoo Hendra Sumiarsa menilai Indonesia saat ini hanya perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mengembangkan IoT.

Dia berpendapat bahwa Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain dalam menghasilkan talenta yang bergerak di IoT.

“Menurut data di Thailand, setiap 1 juta penduduk menghasilkan lebih dari 1.000 talenta IoT, sedangkan Indonesia setiap 1 juta penduduk hanya menghasilkan 200-300 talenta,” kata Hendra kepada Bisnis.com, baru-baru ini.

Dia menambahkan pemerintah sebaiknya berfokus pada peningkatan jumlah talenta terlebih dahulu. Dia mengapresiasi sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah dalam melahirkan talenta-talenta muda.

Hendra menilai sejumlah program seperti Digital Talent Scholarship, 1.000 perusahaan rintisan digital, Making Indonesia 4.0 dan gerakan 100 Smart City, merupakan program-program yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis IoT di Indonesia.  

“Jadi sudah jelas jalur yang dijalankan pemerintah,” kata  Hendra.

Hendra menyampaikan kalau pun pemerintah ingin mendorong perkembangan IoT lebih cepat lagi, Indonesia dapat meniru negara China dan Korea Selatan.

Dia mengatakan pemerintah China mendorong perusahaan pembangkit listrik untuk menggunakan meteran Narrow Band-IoT karena masalah skalabilitas agar jangkauannya lebih luas. Adapun Korea Selatan tengah menggalakan Smart City.

Adapun, untuk di Indonesia, Hendra menuturkan sebagai negara kepulauan dengan jumlah nelayan yang sangat banyak Indonesia dapat menerapkan IoT dalam hal penulusuran ataupun pencarian ikan.  

“Semua pemangku kepentingan, misalnya penggunaannya di nelayan, maka jatuh kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka sinerginya harus dibangun antara pemerintah, bisnis dan masyarakat,” kata Hendra. 

 

 

    

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper