Pelaku Industri IoT Butuh Insentif dari Pemerintah

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 15 Juli 2019 | 13:47 WIB
Tampilan aplikasi Spekun di smartphone pengguna solusi bike sharing di Universitas Indonesia (UI). Aplikasi ini memanfatkaan layanan Narrow Band-Internet of Things PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)./dok. Telkomsel
Tampilan aplikasi Spekun di smartphone pengguna solusi bike sharing di Universitas Indonesia (UI). Aplikasi ini memanfatkaan layanan Narrow Band-Internet of Things PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)./dok. Telkomsel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA —  Pemerintah Indonesia diharapkan membantu industri internet untuk segala atau Internet of Things (IoT), melalui kebijakan ataupun insentif kepada pelaku usaha agar perkembangan IoT di Indonesia makin melesat.

Irza Fauzan Suprapto, Direktur Asia loT Business Platform (AIBP),  mengatakan pemerintah Indonesia dapat mencontoh pemerintah Thailand ataupun Singapura dalam mendorong perkembangan industri IoT.

Dia mengatakan di Thailand, terdapat program pemberian insentif sebesar USD 100.000 atau setara dengan Rp1,4 miliar untuk membantu perusahaan manufaktur kecil berinvestasi di teknologi.

Dengan langkah tersebut, menurutnya, secara tidak langsung pemerintah telah membantu industri IoT di Thailand berkembang.

“Di Indonesia belum ada program seperti ini, [di Indonesia] kalau bisnis kamu hidup, kamu bisa [investasi di IoT], kalau tidak hidup, ya susah,” kata Irza kepada Bisnis.com, beberapa waktu lalu.

Irza menambahkan selain Thailand, negara lain yang memberikan insentif kepada pelaku usaha manufakturnya adalah Singapura.

Dia menuturkan di Singapura, sejak 2012 sampai 2018 lalu, semua perusahan manufaktur kecil mendapat subsidi sebesar SGD 60.000 atau setara dengan Rp618 juta, untuk pengembangan teknologi di perusahaan manufaktur tersebut, termasuk komputerisasi.

“Kalau mereka perusahaan rintisan misalnya mau membeli komputer, mereka bisa memakai subsidinya sampai Rp618 juta,” kata Irza.    

Berdasarkan survei AIBP yang melibatkan 1624 responden di Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam, diketahui sebanyak 10,7% perusahaan di Thailand dan 8,9% perusahaan di Indonesia, khususnya yang bergerak di industrial, telah merasakan manfaat dari pengimplementasian IoT. 

Adapun negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam hanya 2,1%, Filipina 2,8% dan Malaysia 5,1%. 

Tidak hanya itu, dalam survei tersebut juga diketahui sebanyak 78,6% responden menginginkan perusahaan-perusaha manufaktur terhubung dan menggunakan alat yang canggih sebagai upaya meningkatkan proses dan operasional perusahaan mereka.

Disebutkan juga dalam survei tersebut bahwa 36,6% pelaku usaha di Indonesia masih mencari tahu fakta-fakta tentang IoT. 28,2% pelaku usaha telah mengeksplorasi dan mencoba-coba IoT, sedangkan sisanya 26,6% telah menerapkan IoT dalam bisnis mereka.

Para pelaku usaha akan memanfaatkan inovasi IoT yang berkaitan dengan data analisis, platform, konektivitas, dan sensor.  

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper