Dalam 5 Tahun, 5G Bakal Menjangkau 1,9 Miliar Penduduk Dunia

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 10 Juli 2019 | 14:40 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Penerapan 5G secara global diyakini terjadi lebih cepat dari waktu yang diperkirakan sebelumnya pada laporan November 2018, seiring dengan penyebaran 5G oleh operator dan pengguna gawai yang beralih ke 5G. 

Ericsson Mobility Report Juni 2019 memperkirakan bahwa pelanggan 5G akan mencapai 1,9 miliar pada 2024, angka ini naik 27% dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya pada November 2018 yang memprediksi hanya 1,5 miliar pengguna 5G pada 2024.

Pada laporan tersebut diperkirakan juga pada 2024, jangkauan 5G mencapai 45%—65% dari populasi dunia, seiring dengan teknologi spectrum sharing yang memungkinkan implementasi 5G pada pita frekuensi LTE.

Masih dalam laporan yang sama, pada 2024, jaringan 5G juga diperkirakan akan membawa 35% dari traffic data seluler secara global. 

Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia mengatakan 5G akan menjawab kebutuhan konsumen, perusahaan, serta membawa internet of things (IoT) ke level yang baru, karena konektivitas tinggi yang dimilikinya. 

Hanya saja, lanjutnya, manfaat 5G tersebut baru dapat dirasakan dengan adanya ekosistem yang solid dari sisi teknologi, peraturan, keamanan, dan mitra industri.

“Teknologi 5G benar-benar telah hadir dan berkembang pesat. Hal tersebut mendorong antusiasme operator dan konsumen terhadap teknologi ini," kata Jerry di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Jerry mengatakan pada kuartal I/2019, total penggunaan data seluler terus meningkat hingga 82% year-on-year.  Angka ini, lanjutnya, diperkirakan akan mencapai 131 Exabytes (EB)per bulan di akhir 2024, didorong oleh implementasi jaringan 5G yang 35% secara global.

Tidak hanya itu, secara global diperkirakan juga terdapat 1 miliar—4,1 miliar koneksi IoT seluler pada akhir 2024, dengan 45% direpresentasikan oleh Massive IoT.

"Berbagai industri yang menggunakan Massive IoT seperti utility dengan smart metering, healthcare dalam kaitannya dengan medical wearables, dan transportasi dengan tracking sensor," kata Jerry. 

Jerry menambahkan di Asia Tenggara dan Oseania, penggunaan data seluler per bulan diperkirakan akan tumbuh hingga tujuh kali lipat, dari 2,3 EB pada 2018 menjadi 16EB pada 2024.  Amerika Utara diprediksi akan menjadi wilayah tercepat dalam penyerapan 5G,dengan 63 persen pengguna ponselnya akan terhubung ke 5G pada 2024.

Sementara itu, di posisi kedua adalah negara-negara Asia Timur Laut (dengan 47%) dan diikuti oleh Eropa (40%).  Seiring dengan meningkatnya perangkat 5G dan implementasi jaringannya yang semakin masif, dia juga memprediksi, total pelanggan 5G di seluruh dunia akan mencapai lebih dari 10 juta pada akhir 2019. 

Kemudian, penggunaan data per ponsel setiap bulannya juga akan tumbuh dari 3,6GB pada 2018 menjadi 17GB dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) mencapai 29%.  Dari penggunaan data tersebut diketahui, hampir 12% langganan di wilayah ini akan mengadopsi 5G pada akhir 2024. 

Adapun, dari sisi operator dan vendor,Jerry mengatakan operator di beberapa pasar memasang target yang ambisius untuk cakupan populasi hingga 90% pada tahun pertama 5G muncul di tempat mereka.

"Komitmen kuat dari vendor ponsel dan chipset juga merupakan kunci untuk percepatan adopsi 5G. Ponsel pintar untuk semua pita spektrum utama diprediksi akan meramaikan pasar selama tahun ini," kata Jerry.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper