Target Zaky, Bukalapak Berstatus Decacorn Tahun Ini

Deandra Syarizka
Kamis, 27 Juni 2019 | 17:14 WIB
Founder and CEO of Bukalapak Achmad Zaky saat menjadi panelis dalam acara Youth at Work IMF Youth Dialogue, di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Founder and CEO of Bukalapak Achmad Zaky saat menjadi panelis dalam acara Youth at Work IMF Youth Dialogue, di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Bukalapak sebagai salah satu platform dagang-el Indonesia tengah membidik status decacorn atau perusahaan teknologi dengan valuasi di atas US$10 miliar pada tahun ini.

CEO Bukalapak Achmad Zaky menyatakan pertumbuhan industri dagang-el di Indonesia masih sangat tinggi. Dia menyebut pada tahun lalu bisnis perusahaannya dapat tumbuh tiga kali lipat, sedangkan pada tahun ini diharapkan dapat tumbuh dua kali lipat.  Meskipun demikian, pihaknya enggan memerinci baik valuasi maupun GMV [Gross Merchandise Value] perusahaan saat ini.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa jadi decacorn. Tahun kemarin kita tumbuh tiga kali lipat. Industri e-commerce masih tumbuh gila,” ujarnya saat Halal Bihalal Bukalapak, Kamis (27/6).

Dia menambahkan, pihaknya masih fokus pada pengembangan usaha kecil melalui program Mitra Bukalapak yang merupakan sistem digital yang membantu meningkatkan kapasitas warung tradisional. Saat ini, melalui program tersebut Bukalapak mengklaim telah membantu lebih dari 1 juta warung di seluruh Indonesia. Jumlah itu disebut masih 20% dari total warung di Indonesia yang diperkirakan terdapat 5 juta warung.

Dari sisi produk, dia menyatakan Bukalapak telah berinvestasi cukup besar untuk meningkatkan talenta digitalnya. Dia menyatakan saat ini jumlah karyawan perusahaannya mencapai 2.500 orang yang sebagian besar merupakan insinyur IT, meningkat jauh dibandingkan jumlah karyawannya pada tahun lalu sejumlah 1.000 orang.

“Lewat program Bukajalan pulang kami membawa talenta dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa untuk memperbaiki tampilan produk. Kami investasi besar-besaran di pengembangan produk Hasilnya terlihat sekarang 6 bulan terakhir hampir tidak pernah ada gangguan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bukalapak juga mulai ekspansi layananya ke luar negeri melalui peluncuran program BukaGlobal beberapa waktu lalu. Melalui program ini, Bukalapak mulai membuka pengiriman ekspor produk pelapak ke wilayah Singapura, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, dan Brunei Darussalam.

“Manfaatnya saya kira akan ke Indonesia, dengan kita membuka pengiriman internasional seperti Singapura dan Malaysia. Paling tidak merasakan dulu ketika pelapak pecah telur [mengirimkan barang ke luar negeri], ini akan jadi awal yang bagi pelaku usaha kecil,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper