Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi multinational AS, Microsoft Corp. kembali memangkas ratusan pekerjaan lagi hanya beberapa minggu setelah PHK terbesarnya dalam beberapa tahun.
Upaya perampingan ini menggarisbawahi upaya industri teknologi untuk memangkas biaya bahkan saat menggelontorkan miliaran dolar untuk kecerdasan buatan.
Menurut pemberitahuan negara bagian Washington yang dikutip dari Bloomberg pada Rabu (4/6/2025), lebih dari 300 karyawan diberi tahu bahwa posisi mereka telah dihilangkan pada Senin (2/6/2025) waktu setempat.
Pemutusan hubungan kerja tersebut berdampak pada berbagai posisi, termasuk insinyur perangkat lunak, pemasar, manajer produk, pengacara, dan ilmuwan riset, menurut dokumen negara bagian.
Seorang juru bicara Microsoft mengatakan pengurangan jumlah karyawan terbaru ini merupakan tambahan dari pemutusan hubungan kerja sebanyak 6.000 yang diumumkan bulan lalu.
"Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dengan sebaik-baiknya agar sukses di pasar yang dinamis," kata juru bicara tersebut.
Lonjakan AI telah mengguncang pasar tenaga kerja teknologi karena perusahaan memprioritaskan pekerjaan yang berfokus pada AI dan memanfaatkan teknologi tersebut untuk menghemat uang.
Microsoft dan rekan-rekannya termasuk Meta Platforms Inc. telah memuji keefektifan alat pengkodean berbantuan AI dalam mempercepat proses pengembangan perangkat lunak. Minggu lalu, Salesforce Inc. mengatakan penggunaan AI internal telah memungkinkannya untuk mempekerjakan lebih sedikit pekerja.
PHK Microsoft sebelumnya paling parah menimpa teknisi perangkat lunak. Hingga Juni 2024, perusahaan tersebut memiliki sekitar 228.000 karyawan penuh waktu, 55% di antaranya bekerja di AS.