Shopee - TikTok Tokopedia Kembali Diterpa Kabar PHK

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 30 Mei 2025 | 15:20 WIB
Ilustrasi badai PHK yang menerjang perusahaan teknologi dan startup. Dok. JIBI
Ilustrasi badai PHK yang menerjang perusahaan teknologi dan startup. Dok. JIBI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa e-commerce Indonesia, Shopee dan Tokopedia TikTok Shop dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit. Tahun lalu, kedua perusahaan juga melakukan perampingan.

Sepanjang 2024 hingga Mei 2025, Tokopedia tercatat melakukan satu kali gelombang PHK besar-besaran, yaitu pada Juni 2024.

PHK ini dilakukan setelah proses merger antara Tokopedia dan TikTok Shop, dengan jumlah karyawan yang terdampak sekitar 450 orang atau sekitar 9% dari total pegawai gabungan setelah merger.

Kabar PHK kembali terdengar tahun ini. Di sosial media, ByteDance sebagai induk TikTok dikabarkan melakukan perampingan dengan memangkas 80% pekerja dan hanya menyisakan ratusan pegawai di Indonesia. Hingga berita ini diturunkan, pihak TikTok dan Tokopedia belum memberi tanggapan.

Saat ini ByteDance menggenggam 75% saham Tokopedia. ByteDance menggelontorkan dana hingga US$1,5 miliar atau sekitar Rp23 triliun untuk mengakuisisi Tokopedia guna memaksimalkan bisnis e-commerce TikTok Shop di Indonesia.

ByteDance banyak bergantung dari TikTok. Pada 2024, pendapatan ByteDance tumbuh 29% secara tahunan atau menyentuh US$155 miliar. Lebih dari seperempat pendapatan disumbangkan dari bisnis penjualan internasional TikTok Shop.

Adapun Indonesia menjadi negara pengguna TikTok terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat. Pada Juli 2024, Statistamelaporkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 157,6 juta pengguna, melampaui Amerika Serikat yang memiliki 120,5 juta pengguna.  

Shopee

Sementara itu sepanjang 2024 hingga Mei 2025, Shopee melakukan dua kali relokasi operasional ke Yogyakarta, wilayah dengan upah minimum yang lebih murah dibandingkan dengan di Jakarta. Bagi karyawan yang tidak bersedia, Shopee menawarkan opsi putus hubungan kerja.

Pertama terjadi pada 2024, dikabarkan lebih dari 1.000 karyawan Shopee terdampak kebijakan efisiensi dan relokasi tim operasional. Berikutnya terjadi pada April - Mei 2025.

Kabar yang beredar Shopee melakukan PHK. Namun, manajemen Shopee menegaskan bahwa yang terjadi adalah relokasi sebagian tim operasional ke Jawa Tengah, bukan PHK massal, meski tetap diakui bahwa ribuan karyawan telah terdampak kebijakan efisiensi selama dua tahun terakhir.

“Saat itu, ada proses relokasi tim untuk menciptakan proses kerja yang lebih efisien karena sebagian tim operasional sudah ditempatkan di daerah tersebut sejak tahun lalu,” kata Deputy Director of Public Affairs Shopee Radynal Nataprawira dalam keterangannya kepada Bisnis, Rabu (28/5/2025).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper