Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) optimistis keberdaaan Palapa Ring dapat membuat tarif layanan internet di Indonesia menjadi satu harga
Bakti sebagai badan yang menangani pembangunan jaringan di kawasan terluar, terdepan dan tertinggal (3T) meyakini keberadaan Palapa Ring sebagai solusi layanan tarif yang berbeda-beda antara area di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.
Direktur Utama Bakti, Anang Latif memberi contoh di Wamena, Papua, sebagai kota yang telah memiliki telekomunikasi, dipastikan akan mendapat harga layanan internet yang lebih murah saat Palapa Ring masuk ke kota tersebut.
Saat ini di kota tersebut, kata Anang, tarif layanan internet bisa mencapai 1,6 kali lebih mahal dibandingkan tarif layanan internet di Pulau Jawa.
“Selama ini mereka memakai satelit, hadirnya Palapa Ring pasti lebih murah,” kata Anang.
Anang kembali mencontohkan apabila untuk sewa kapasitas satelit 2 Mbps, pemerintah harus membayar sekitar Rp45 juta per bulan, sedangkan dengan kabel serat optik Palapa Ring rata-rata biaya yang harus dikeluarkan hanya Rp5 juta per bulan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tujuan akhir dibuatnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Palapa Ring adalah terciptanya tarif satu harga di seluruh Indonesia.
Rudiantara menceritakan pada awal mula dia menjabat sebagai menteri, tarif paket internet di Papua mencapai dua kali lipat dari tarif di Pulau Jawa.
“Setelah itu saya panggil operator kemudian tarifnya menjadi 1,5 kali,” kata Rudiantara di Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Rudiantara menargetkan saat Palapa Ring telah terbangun maka tarif internet di seluruh Indonesia harus rata, tidak boleh berbeda.
Dia mengatakan kawasan di luar Pulau Jawa yang memiliki daya beli rendah, seharusnya mendapatkan harga tarif yang relatif lebih murah dibandingkan di Pulau Jawa. Namun yang terjadi sebaliknya.
“Masa kita yang punya daya beli lebih besar lebih murah, sedangkan saudara-saudara kita yang daya belinya lebih rendah dikasih harga yang lebih tinggi,” kata Rudiantara.