Bisnis.com, JAKARTA – Sophos (LSE: SOPH), perusahaan keamanan jaringan dan endpoint, dalam laporan berjudul Exposed: Cyberattacks on Cloud Honeypots, hari ini mengungkapkan telah terjadi serangan terhadap salah satu server komputasi awan honeypot.
Honeypot tersebut dipasang di 10 pusat data Amazon Web Services (AWS) paling terkenal di dunia, termasuk di California, Frankfurt, Irlandia, London, Mumbai, Ohio, Paris, Sao Paulo, Singapura, dan Sydney lebih dari 30 hari.
Honeypot adalah sebuah sistem yang menyerupai sistem sasaran penyerang siber sehingga para peneliti keamanan dapat memantau perilaku penjahat siber.
Adapun, serangan terjadi dalam waktu 52 detik setelah honeypot diluncurkan di Sao Paulo, Brasil.
Dalam penelitian tersebut, lebih dari 5 juta serangan yang ditujukan pada jaringan global honeypot dalam periode 30 hari menunjukkan bagaimana para penjahat siber secara otomatis memindai penyimpan data komputasi awan yang terbuka dan rentan.
Ahli keamanan di Sophos, Matthew Boddy, mengatakan laporan yang dikeluarkan Sophos mengidentifikasi ancaman-ancaman yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bermigrasi ke platform hybrid dan all-cloud.
“Kecepatan dan skala serangan yang agresif terhadap honeypot menunjukkan bagaimana tekun dan bersikukuhnya para penjahat siber dan bagaimana mereka menggunakan botnet untuk menyasar platform komputasi sebuah perusahaan,” ujar Boddy dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (17/4).
Dia melanjutkan, dalam beberapa kejadian serangan, walaupun dilakukan oleh manusia, perusahaan memerlukan strategi keamanan untuk melindungi data apa pun yang disimpan di komputasi awan.
Masalah visibilitas dan keamanan di platform komputasi awan, juga merupakan tantangan bisnis yang besar, dan dengan meningkatnya migrasi data ke komputasi awan, hal ini akan terus berlangsung.
Adapun, rata-rata server komputasi awan dikatakan terkena 13 upaya serangan per menit per honeypot.