Telkom Luncurkan 4 Platform Digital Entertainment

Rahmad Fauzan
Kamis, 11 April 2019 | 14:20 WIB
EVP Digital & Next Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Joddy Hernady./Bisnis-Rahmad Fauzan
EVP Digital & Next Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Joddy Hernady./Bisnis-Rahmad Fauzan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. meluncurkan 4 platform digital entertainment terbarunya. Platform-platform tersebut adalah OOLEAN, GameQoo, Indibox, dan OONA.

OOLEAN merupakan layanan platform layanan inisiatif Telkom dalam pengembangan industri gim Tanah Air. Sementara itu, GameQoo meruapakan platform gim penyedia layanan on-demand yang menggunakan teknologi komputasi awan.

Adapun, untuk platform OONA, Telkom mengintegrasikannya ke dalam platform lainnya seperti Maxstream dan IndiHome. Platform terakhir yang diluncurkan Telkom di acara Telkom DIGISUMMIT 2019 adalah IndiBOX. Platform IndiBOX merupakan platform smart TV yang disediakan Telkom dengan menambahkan layanan seperti Palystore.

EVP Digital & Next Business, Telkom, Joddy Hernady, mengatakan industri hiburan digital di Tanah Air memiliki potensi yang besar. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang diperoleh melalui tiga produk hiburan digital di Indonesia, yakni film, musik, dan gim.

Berdasarkan lifetime revenue, gim berhasil menempati peringkat pertama dengan pendapatan lebih dari US$120 juta. Di posisi kedua adalah film dengan US$17 juta, sedangkan di posisi ketiga ditempati musik dengan US$10 juta.

Sejauh ini, Telkom memilih fokus untuk menggarap industri digital entertainment untuk sektor video dan gim. Sejarahnya, sekitar 4—5 tahun lalu perusahaan tersebut mulai melakukan langkah agresif dengan masuk ke IndiHome, sebelum kemudian masuk ke industri gim.

Pertumbuhan industri gim Tanah Air sendiri merupakan yang tercepat di Asia Tenggara. Pada 2017, data Telkom menyebutkan pertumbuhan industri gim di Indonesia menduduki peringkat pertama, yakni 37,3%. Di peringkat kedua adalah Thailand dengan 30,9%, diikuti oleh Vietnam dengan 27,2%, dan Malaysia dengan 27%.

Saat ini, masalah utama dari industri gim Indonesia adalah jumlah perusahaan gim dalam negeri masih sedikit. Ada tiga hal yang menjadi tantangan, yakni rendahnya investasi, jumlah perusahaan yang sedikit, dan kurangnya talenta. 

Terkait dengan kondisi tersebut, Telkom menginvestasikan dana lebih besar untuk industri gim lokal dengan menggandeng para pengembang besar.

Adapun, saat ini perusahaan tersebut sedang mengembangkan user management system, gaming hub, analytics, dan back-end API service.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper