April, Izin Teknologi LTE Advance Pro Terbit

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 25 Maret 2019 | 09:38 WIB
Teknisi XL Axiata melakukan pemeliharaan perangkat BTS di atas tower yang berlokasi di kawasan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Teknisi XL Axiata melakukan pemeliharaan perangkat BTS di atas tower yang berlokasi di kawasan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menerbitkan izin kelas untuk teknologi 4G LTE Advance Pro bulan depan. Teknologi itu akan memanfaatkan frekuensi tak berizin di rentang 5.150—5.350 MHz dan 5.725—5.825 MHz.

Jaringan 4G LTE Advanced Pro menggunakan teknologi License Assisted Access (LAA). Dalam bahasa pemasaran, 4G LTE Advandce Pro dikenal sebagai 4.9 G atau teknologi yang satu tingkat dibawah 5G.

Kemenkominfo mendorong penggunaan teknologi ini sambil menunggu pengembangan teknologi 5G yang saat ini masih menanti sidang World Radio Communication Conference (WRC) ke-4 digelar pada Oktober – November 2019.

Kasi Penataan Alokasi Dinas Bergerak Darat Kemkominfo, Adis Alifiawan  mengatakan, saat ini izin kelas masih menunggu tanda tangan dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Setelah izin kelas keluar, akan dilanjutkan ke Kementerian Hukum dan Ham untuk pengundangan.

“[Rencana izin kelas keluar] Insyaallah April, setelah dari Kumham ke Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika  (Dirjen SDPPI) untuk ditetapkan spek perangkatnya,” kata Adis kepada Bisnis, Sabtu (24/3/2019).

 “Frekuensi WLAN dan LAA yang dipakai barengan adalah 5.150—5.350 MHz indoor usage dan 5.725—5.825 MHz indoor dan outdoor,” kata Adis. 

Adis menerangkan Teknologi 4G Advanced Pro atau LAA telah diuji coba oleh operator seluler, PT XL Axiata Tbk., PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo), dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri)

“Hasil uji coba yang dilakukan oleh Telkomsel menyentuh throughput 818 Mbps, sedangkan Indosat 625 Mbps. Apabila tidak menggunakan  LAA, diperkirakan throughput hanya di angka 282,66 Mbps,” kata Adis.

Pada waktu yang berbeda, Director & Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo Arief Musta’in berpendapat bahwa pengembangan teknologi 4G LAA bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pasar baik ritel maupun korporasi yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta.

Dia mengatakan, dengan kecepatan yang dimiliki oleh jaringan 4G LAA, diharapkan dapat memenuhi perlambatan speed di lokasi padat area.

“Sebagian untuk menutupi kekurangan speed di area padat. Harapannya, masalah ini akan terbantu dengan 4G Advanced Pro LAA,” kata Arief kepada Bisnis.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper