Syarat Kota yang Ingin Gunakan Qlue Smart City

Rahmad Fauzan
Kamis, 21 Maret 2019 | 10:17 WIB
Ilustrasi smart city/Reuters
Ilustrasi smart city/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Qlue, perusahaan yang bergerak di bidang ekosistem smart city, berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfi) dalam rangka membangun smart city di Indonesia.

Co-Founder dan Chief Technology Officer Qlue, Andre Hutagalung, mengatakan kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan produktivitas kerja serta efisiensi pemerintah dalam menangani permasalahan kota, terutama pengawasan.

“Qlue menyediakan platform berbasis artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), serta integrasi data yang bertujuan meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota,” ujar Andre di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Jakarta, Rabu (20/3).

Adapun, sejauh ini solusi teknologi smart city telah diaplikasikan di beberapa daerah, di antaranya Probolinggo, Kupang, dan Jakarta. Selain itu, solusi teknologi tersebut diaplikasikan di berbagai institusi dan perusahaan.

Namun, saat ini ada beberapa daerah tempat solusi tersebut belum dapat diaplikasikan. Andre mengungkapkan, hal yang menjadi kendala adalah belum tercapainya kesepakatan antara pemerintah daerah dengan penyedia layanan.

“Dengan demikian, perlu disepakati Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah daerah dan pihak pihak penyedia layanan solusi,” jelas Andre.

Andre menambahkan, dalam waktu yang belum ditentukan, penandatanganan MoU akan dilakukan di beberapa daerah, di antaranya Jawa Barat dan Makassar. Namun demikian, secara teknis, solusi tersebut sudah dapat diaplikasikan di seluruh Indonesia.

Selain itu, terdapat kriteria-kriteria tertentu untuk daerah/kota yang menjadi target pengimplementasian solusi Qlue Smart City. Pertama, kota tersebut harus mendapatkan dukungan penuh dari perangkat pemerintah sehingga proses tindak lanjut laporan warga menjadi efektif; kedua, adanya infrastruktur yang memadai di daerah/kota tersebut untuk mengimplementasikan solusi Qlue.

Adapun, setelah MoU disahkan, maka dalam cakupan kerja dan periode waktu yang ditentukan pengimplementasian teknologi Qlue Smart City akan segara dilakukan. Secara umum, pengimplementasian tersebut berjalan dalam rentang waktu 3—6 bulan.

“Untuk setelahnya, dapat dievaluasi oleh kedua belah pihak mengenai efektivitas dan produktivitas dari solusi smart city tersebut,” papar Andre.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper