Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Asia memimpin inovasi global berdasarkan jumlah hak paten yang diajukan sepanjang 2018. Huawei asal China adalah perusahaan dengan jumlah pendaftaran paten terbanyak yaitu 5.405, jauh lebih banyak dibanding perusahaan yang berada di posisi kedua.
World Intellectual Property Organization (WIPO), badan PBB yang mengelola hak intelektual global, menerima pendaftaran 253.000 paten berdasarkan Patent Cooperation Treaty sepanjang 2018. Jumlah pengajuan tersebut naik 3,9 persen dibanding 2017. Jumlah pengajuan paten terbanyak berasal dari Amerika Serikat, yaitu 56.142 aplikasi, diikuti oleh China sebanyak 53.345 aplikasi, dan Jepang sebanyak 49.702 pengajuan.
WIPO menyatakan lebih dari setengah (50,5 persen) dari seluruh paten yang diterima sepanjang 2018 berasal dari perusahaan atau individu yang berbasis di Asia. “Asia saat ini merupakan asal aplikasi paten utama melalui WIPO. Ini adalah momentum yang penting, menunjukkan pergeseran aktivitas inovasi dari barat ke timur,” kata Dirjen WIPO Francis Gurry dalam siaran pers WIPO, Selasa (19/3/2019).
Perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei, mengajukan 5.405 aplikasi paten sepanjang 2018, perusahaan teratas dalam hal pengajuan paten. Perusahaan dengan jumlah aplikasi paten kedua adalah Mitsubishi asal Jepang dengan 2.812 paten, sedangkan perusahaan teratas asal AS adalah Intel dengan 2.499 paten.
“Ha katas karya intelektual adalah elemen penting dalam berkompetisi di ekonomi global. Semua orang akan diuntungkan dari perlombaan untuk berkreasi dan berinovasi demi menciptakan produk baru yang akan mengubah dunia dan cara kita hidup di seluruh belahan dunia,” kata Gurry.
Berdasarkan bidang, inovasi dalam teknologi komunikasi digital dan teknologi komputer adalah yang paling banyak didaftarkan sepanjang 2018. WIPO menerima aplikasi paten untuk 20.271 paten di bidang komunikasi digital dan 19.152 paten di bidang teknologi komputer.