3Mencari Tujuan Hidup
3. Soal Tujuan Hidup (Purpose)
Setelah lulus, saya sejenak pulang kampung. Saya mengamati banyak sekali tetangga saya di kampung yang memiliki usaha kecil, tapi pendapatannya masih sama dengan belasan tahun sebelumnya, padahal ada inflasi. lnilah yang menjadi inspirasi awal pembuatan software lanjutan ini, supaya bagaimana software tersebut bisa membuka kesempatan bagi usaha-usaha kecil seperti tetangga saya dan jutaan usaha kecil lainnya, untuk melebarkan sayap dan berkembang lebih besar lagi.
Perjalanan baru pun dimulai. Saya mencari nama dan domain. Dari ratusan nama yang saya daftar, terpilihlah Bukalapak. Selain harganya murah 90 ribu, nama ini menggambarkan misi software ini, bahwa siapapun bisa semudah menggelar tikar atau lapak dengan software. Siapapun bisa berbisnis dan menjadi besar lewat Internet.
Saya juga memutuskan mencari partner, karena misi besar ini tidak bisa saya bangun sendirian. Tidak banyak yang tertarik ketika saya utarakan konsep Bukalapak, tapi saya tidak menyerah. Saya akhirnya dipertemukan dengan teman yang sebenarnya sudah lama satu jurusan dan juga satu SMA, Xinuc, saat ini CTO di Bukalapak. Dia tidak aktif organisasi, tapi senangnya ngoprek komputer di kosan.
Ketika saya cerita ide Bukalapak, dia yang paling semangat. Rupanya dia selama ini di kosan terus karena terobsesi dengan mesin. Bagaimana menciptakan mesin yang bisa secara bersamaan digunakan oleh jutaan orang. "Ini menarik," kata dia. Kami diskusi siang-malam bagaimana memulai semua mimpi kami tersebut.
Kami kemudian mulai membangun Bukalapak selama dua bulan non-stop berdua di kamar kosan. Ya, dua laki-laki dalam satu kos. Tapi ini ga aneh-aneh lo ya, ha ha ha... Kita berdua ini sedang membuat software. Website kami live pada Januari 2010, dan tidak ada yang mengunjungi website kami. Ada sih 1-2 pengunjung tapi pas kita cek sistem, itu komputer kami sendiri, sedih dan marah rasanya, tapi lagi-lagi kita pantang padam. Kami selalu ingat Tujuan Besar kami.
Perjalanan baru dimulai. Saya mulai sisir lapak-lapak di pinggir jalan (offline) dan juga online untuk bergabung dengan Bukalapak. Banyak yang tidak tertarik dengan software kami. Tapi ada segelintir yang tertarik. Aktivitas ini kami ulang terus setiap hari hingga 1 tahun kami memiliki pasukan UKM hingga 10 ribu. Kami senang karena Tujuan kami perlahan-lahan mulai mewujud.
Tapi ada satu masalah besar: bisnis Internet saat itu memang belum matang, pasarnya juga masih kecil. Uang pribadi kami habis untuk menghidupi Bukalapak. Kami coba cari investor, tidak ada yang tertarik. Sementara orang tua dan mungkin calon mertua sudah mulai bertanya "Kerja di mana kamu?". Pertanyaan sakral ini menghantui kami terus, selain kenyataan bahwa kas kami sudah nol. Xinuc pun pernah memiliki ide bagaimana kalau kita sudahi saja. Tapi sekali lagi kami tidak menyerah, saya selalu ingatkan diri dan Xinuc juga pada Tujuan Akhir.
Saya sampaikan ke dia: "Lihatlah 10 ribu UKM itu, mereka hidup dari kita. Kalau ini ditutup, mereka hidup dari mana?" Selalu mengingat Tujuan Utama & Tujuan Akhir kita akan membuat kita jadi terus semangat. Tak diduga-duga, pertumbuhan kami lebih cepat setelah itu. Internet di tahun 2012 menjadi bisnis yang sudah mulai menarik dan terus berlanjut. Per hari ini kami memiliki 1,8 juta UKM dan juga memproses 1 triliun-an transaksi setiap bulannya.
Pelajaran dari poin ketiga ini: carilah Tujuan Hidupmu.
Tujuan inilah yang menguatkan kita di masa-masa sulit. Hidup hanya sekali, Tujuan ini pulalah yang memberikan makna dalam hidup kita.
Sukses selalu kawan-kawan, dan jangan pernah menyerah...
Never Crack Under Pressure