Bisnis.com, JAKARTA – Singapura berencana mengalokasikan S$300 juta (US$ 222 juta) untuk memacu penelitian dalam inovasi digital menyusul upaya pemerintah mengubah ekonomi melalui teknologi.
Dilansir dari Bloomberg, dana yang besarnya hampir dua kali lipat dari anggaran saat ini tersebut rencananya akan digunakan untuk penelitian dalam layanan dan ekonomi digital
Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, S Iswaran mengatakan dana tersebut merupakan bagian dari fase lanjut dari rencana lima tahun Yayasan Riset Nasional Singapura yang berakhir tahun 2020.
"Investasi dalam penelitian dan pengembangan sangat penting untuk membantu industri dalam negeri berinovasi dan tetap kompetitif, bahkan ketika teknologi berkembang pesat," ungkapnya dalam sesi di parlemen, Senin (4/3/2019), seperti dikutip Bloomberg.
Visi Singapura adalah bahwa semua bisnis, pekerja, dan warga negara terhubung secara digital dan terampil, katanya.
Negara dengan populasi sekitar 5,7 juta jiwa ini menjadi pusat keuangan regional yang berupaya menarik lebih banyak bisnis dan investor melalui kemajuan teknologi. Pemerintah telah menggariskan berbagai langkah untuk membantu bisnis kecil menjadi digital dan untuk mengembangkan tenaga kerja terampil teknologi tinggi.
Iswaran mengungkapkan, Singapura akan meluncurkan solusi kecerdasan buatan dan berbasis komputasi awan untuk setiap sektor bisnis pada tahun 2020. Negara ini memperkenalkan jaringan faktur elektronik nasional untuk bisnis pada bulan Januari, dan juga memiliki inisiatif untuk membantu bisnis secara aman bertukar dokumen perdagangan digital.
Iswaran menambahkan, Otoritas Pengembangan Media Infocomm berencana untuk mulai meluncurkan jaringan telepon seluler generasi kelima, atau 5G, pada tahun 2020 untuk mempertahankan keunggulan kompetitif Singapura dalam konektivitas.
Jaringan generasi terbaru tersebut akan menyediakan layanan data dengan kecepatan 100 kali lebih cepat dari generasi saat ini, dengan kemampuan untuk mendukung perangkat hingga 1.000 kali lebih banyak, katanya.
Iswaran mengatakan, konsultasi publik mengenai kerangka kerja dan kebijakan 5G termasuk alokasi spektrum akan segera dimulai. Singapore Telecommunications Ltd., perusahaan telekomunikasi terbesar di negara itu, dan operator seluler lainnya saat ini tengah berupaya untuk mengadopsi teknologi 5G.