Fintech P2P Lending China Ini Pecat 2.000 Pegawai

Demis Rizky Gosta
Minggu, 3 Maret 2019 | 17:45 WIB
Para pekerja menggunakan ponsel mereka di Lapangan Tiananmen sebelum sidang pleno ketiga Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina (CPPCC) di Beijing, China 10 Maret 2018./Reuters
Para pekerja menggunakan ponsel mereka di Lapangan Tiananmen sebelum sidang pleno ketiga Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina (CPPCC) di Beijing, China 10 Maret 2018./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Dianrong, salah satu perusahaan fintech peer-to-peer lending terbesar di China, memecat 2.000 pegawai dan menutup 60 gerai luringnya. Langkah ini adalah upaya perusahaan untuk memangkas biaya di tengah regulasi yang makin ketat di Negeri Panda.

Bloomberg, mengutip sumber, melaporkan bahwa Dianrong akan menutup 60 dari 90 gerai yang berfungsi sebagai lokasi verifikasi identitas dan kualifikasi calon debitur. Secara bersamaan, Dianrong merumahkan sekitar 2.000 pegawainya.

Langkah Dianrong menunjukkan agresivitas pemerintah China untuk menekan risiko gagal bayar di sektor pinjaman berbasis daring berdampak besar bahkan ke perusahaan fintech yang paling besar.

Pemerintah China dalam beberapa bulan terakhir memperketat regulasi dalam industri P2P lending menyusul rentetan perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan merugikan ribuan investor individu di perusahaan-perusahaan tersebut.

Sektor P2P lending di China saat ini diperkirakan bernilai sekitar US$114 miliar, merosot tajam dari valuasi terbesarnya yaitu senilai US$200 miliar.

Dianrong, melalui email kepada Bloomberg, menyatakan terus berusaha mengoptimasi strukturnya sebagai respons dari perubahan kebijakan pemerintah dan pergeseran iklim usaha.

Awal bulan ini, pejabat pemerintah China mengatakan bahwa mereka telah membekukan aset milik 380 platform P2P lender dengan yang bernilai total US$1,49 miliar. Pembekuan tersebut adalah hasil dari operasi yang dilakukan di 16 negara dan wilayah yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper