Bisnis.com, JAKARTA — Bukalapak memiliki kiat tersendiri dalam mendorong para insinyurnya untuk melahirkan ribuan inovasi teknologi baru bagi perusahaan setiap tahunnya.
Upaya itu dilakukan melalui program internal bernama Hack a Fun, sebuah program yang dikhususkan bagi karyawan Bukalapak yang bertujuan untuk mengajak karyawan untuk berkreativitas, menelurkan inovasi, dan mengerjakan proyek sesuai dengan ketertarikan dan ambisi masing-masing.
Pada tahun ini, program yang mengangkat tema Retro Games itu diselenggarakan pada 12—15 Februari dan diikuti oleh lebih dari 1.100 karyawan Bukalapak.
VP Engineering Bukalapak Ibrahim Arief menyatakan tradisi ini telah dilakukan sejak 2017 dan telah melahirkan berbagai inovasi yang diadopsi dalam teknologi Bukalapak.
Salah satunya adalah fitur insipirasi yang ada di aplikasi Bukalapak yang memberikan penggunannya kesempatan untuk window shopping sebelum berbelanja.
“Tujuan acara ini untuk melahirkan inovasi dan melahirkan prototipe yang dari ide yang dipuyai selama ini, untuk memperluas ranah inovasi talenta Bukalapak,” ujarnya saat konferensi pers, Kamis (14/02).
Selain melahirkan inovasi, para peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan awakutu (debug) yang ada di sistem perusahaan. Dia menyebut dengan adanya ribuan perbaikan setiap tahunnya, terkadang masih ada kekutu atau bug yang lolos dan membutuhkan perbaikan.
Dia menambahkan, acara ini diikuti tak hanya oleh para karyawan Bukalapak yang berada di Jakarta, tetapi juga yang berasal dari luar kota seperti Bandung dan Jogja. Dengan demikian, acara yang digelar setiap 6 bulan sekali ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antarkaryawan Bukalapak.
Ibrahim menyatakan, sebelumnya Bukalapak juga pernah menggelar program pencarian talenta teknologi yang terbuka bagi mahasiswa dan umum. Namun, 2 tahun belakangan program tersebut dikhususkan untuk internal mengingat setiap tahunnya jumlah insinyur baru yang bergabung dengan perusahaan sangat banyak. Selain itu, perkembangan teknologi yang begitu cepat juga menuntut adanya upaya pembelajaran dan inovasi yang terus menerus.
“Untuk saat ini belum ada lagi program eksternal. kamikan tumbuh sangat cepat, tahun lalu saja talenta teknologi yang join ada 500 orang. Jadi fokus kami sekarang bagaimana membantu talenta itu melahirkan inovasi,” ujarnya