Uang Teman Cairkan Dana 160.000 Pemohon, 30% untuk Usaha

Peni Widarti
Jumat, 19 Oktober 2018 | 01:03 WIB
Profil bisnis teknologi finansial di Indonesia./Bisnis-Radityo Eko
Profil bisnis teknologi finansial di Indonesia./Bisnis-Radityo Eko
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan financial technology PT Digital Alpha Indonesia atau Uang Teman merilis hingga saat ini telah mencairkan dana bagi sekitar 160.000 pemohon pinjaman secara online.

CEO dan Co-Founder Uang Teman, Aidil Zulkilfli dari total pemohon yang mengakses aplikasi UangTeman tersebut, sebanyak 30% di antaranya digunakan peminjam untuk mengembangkan usaja kecil.

"Hal itu menjadi indikator bahwa layanan fintech mulai dioptimalkan secara baik oleh masyarakat dan pelaku usaha, sesuai arah kebijakan pemerintah," katanya dalam keterangan Kamis (18/10/2018).

Uang Teman meyakini jika layanan fintech, khususnya P2P lending bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga bisa memberikan pengaruh positif kepada kebutuhan nasabah.

"Dan secara umum tentu saja akan ikut berkontribusi pada perekonomian Indonesia,” imbuhnya.

Untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat di Indonesia, Uang Teman telah menggelar sosialisasi di 5 kota yakni Surabaya, Semarang, Bali, Yogyakarta, dan Palembang melalui kerja sama dengan onjek online dengan kegiatan berkonvoi.

Kegiatan ini bagian dari komitmen kami dalam mendukung tingkat inklusi keuangan di Indonesia, dan pelaksanaannya bertepatan dengan momen Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dijelaskan dalam kegiatan tersebut puluhan pengemudi ojek online berpartisipasi dalam mensosialisasikan teknologi keuangan kepada masyarakat.

"Konvoi bersama pengemudi ojek online ini juga merupakan bagian dari kegiatan roadshow 11 kota yang sudah diselenggarakan sejak akhir September 2018 lalu," katanya.

Melalui kegiatan ini, lanjut Aidil, diharapkan masyarakat bisa lebih mengenal fintech serta dapat mengoptimalkan layanan tersebut.

Berdasarkan data OJK, tingkat literasi keuangan Indonesia pada 2017 baru mencapai 69%. Namun persentase tersebut terus mengalami peningkatan bila dibandingkan 2013 yang hanya sebesar 59%. Padahal, pemerintah melalui Peraturan Presiden Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang ditandatangani Presiden Joko Widodo menargetkan tingkat inklusi keuangan pada 2019 mencapai 75%.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Peni Widarti
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper