Bisnis.com, JAKARTA – Apple masih bertahan dengan memuncaki pasar wearables pada kuartal II/2018 dengan porsi 17% secara global dan volume pengiriman 4,7 juta atau tumbuh 38,4%.
Melalui keterangan resminya, International Data Corporation (IDC) menyebutkan sebenarnya secara global, pasar di Amerika Utara, Eropa Barat, dan Jepang menginginkan produk wearables yang lebih canggih, terlihat dengan menurunnya pengiriman sebesar 6,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, secara global, pengiriman tetap mencatatkan pertumbuhan karena didukung tingginya permintaan di pasar untuk Asia Pasifik, Eropa Tengah dan Timur, Timur Tengah, dan Amerika Latin yang menunjukkan pertumbuhan 14%.
Dengan demikian, pada kuartal II/2018, pengiriman produk tersebut tumbuh 5,5% dibandingkan dengan periode yang sama 2017 dan volume pengiriman 27,9 juta unit.
Dari total pengiriman itu, IDC mencatat bahwa Apple mampu mempertahankan posisi di pasar produk wearables.
Permintaan untuk jam tangan pintar berbasis jaringan 4G terus naik dan menjanjikan peluang bagi pelaku usaha telekomunikasi. Munculnya watchOS 5, disebutkan akan menjadi peluang potensial di pasar.
Di posisi kedua ada Xiaom, dengan porsi penguasaan pasar sebesar 15,1% dengan volume pengiriman 4,2 juta unit pada kuartal II/2018. Capaian itu ditopang dari diversifikasi produk yang dilakukan Xiaomi melalui produk sepatu, jam tangan anak, dan Mi Band dengan harga terjangkau bagi segmen pasar low-end.
Setelah Xiaomi, terdapat Fitbit dengan porsi penguasaan pasar sebesar 9,5% dan volume pengiriman sebesar 2,7 juta unit di kuartal II/2018. Angka ini sebenarnya turun 21,7% bila dibandingkan den gan periode yang sama tahun lalu karena Fitbit hanya mengandalkan penjualan pada produk dasar.
Untungnya, peluncuran produk Versa, mampu mendorong jumlah pengguna dan meralisasikan pengiriman 1,1 juta unit.
Di posisi keempat, Huawei menguasai porsi 6,5% di pasar dengan volume pengiriman 1,8 juta unit. Huawei fokus pada pasar China dan kesulitan untuk menumbuhkan pasar di luar negara itu.
Di posisi kelima, Garmin menguasai pasar sebesar 5,3% dengan volume pengiriman 1,5 juta unit secara global di kuartal II/2018. Garmin mengandalkan capaian itu dari Vivo dan Approach S10 yang bisa membuatnya mengungguli Samsung.
Jitesh Ubrani, senior research analyst for IDC Mobile Device Trackers, mengatakan bila generasi wearables yang sebelumnya memiliki fitur dasar seperti penghitung jumlah langkah, generasi berikutnya menginginkan peranti yang lebih canggih yang membantu membuat diagnosis.
Pelaku bisnis lain seperti pengembang aplikasi, perusahaan telekomunikasi, pembuat komponen hingga institusi kesehatan mengelilingi maasa depan teknologi dan pelayanan peranti ini.
"Berada di sekeliling wearables pintar terdapat penyedia teknologi dan layanan termasuk pengembang aplikasi, perusahaan telekomunikasi, pembuat komponen hingga institusi kesehatan dan lainnya yang masing-masing siap untuk pertumbuhan di beberapa tahun ke depan," ujarnya.