Bisnis.com, JAKARTA -- Pangeran Arab Saudi Alwaleed Bin Talal mengucurkan investasi senilai US$250 juta kepada Snapchat.
Melalui investasi itu, Alwaleed menguasai sebanyak 2,3% saham media sosial tersebut. Dia bahkan turut mengumumkan kesepakatan pembelian saham tersebut melalui akun Twitter resminya.
Dalam kicauannya, Alwaleed turut menyertakan potongan video pertemuannya dengan CEO Snap Inc Evan Spiegel. Snap adalah pengembang Snapchat.
Pangeran Alwaleed memang diketahui gemar berinvestasi pada perusahaan teknologi. Dia diketahui turut memegang saham berbagai perusahaan teknologi global lainnya, yaitu Twitter, JD, dan Lyft.
Seperti dilansir dari Bloomberg (8/8/2018), Snap telah melakukan sejumlah penyesuaian untuk mendongkrak pendapatan meski baru setahun terdaftar sebagai perusahaan publik. Salah satunya adalah menayangkan iklan di dalam aplikasinya.
Pendapatan Snap sepanjang kuartal II/2018 naik 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi senilai US$262,3 juta. Meski demikian, pengguna platform perusahaan yang berbasis di Los Angeles, AS tersebut terus mengalami penurunan.
Angka pengguna harian Snap turun 2% menjadi sebanyak 188 juta sepanjang kuartal II/2018. Perusahaan itu memprediksi angka pendapatan pada kuartal III/2018 berkisar pada angka US$265 juta-US$290 juta.
Snap tengah berupaya untuk menarik minat lebih banyak pengguna. Dengan menggantungkan pendapatan pada periklanan digital, Snap masih berada di bawah bayang-bayang Facebook dan Google yang memiliki lebih banyak basis pengguna.
Perombakan Snap turut membuat penggunanya berbondong-bondong meninggalkan aplikasi tersebut untuk beralih menjadi pengguna Instagram dan Facebook.
Spiegel telah menyatakan penataan ulang Snap merupakan alasan di balik menyusutnya pengguna platform tersebut.
"Tapi kami percaya hal tersebut merupakan evolusi penting dari produk kami di masa depan," ujarnya.