Bisnis.com, JAKARTA -- Grab mulai menyediakan layanan on-demand belanja groceries melalui kerja sama dengan Happy Fresh, yang dinamakan GrabFresh.
Penambahan layanan terbaru itu merupakan strategi yang diambil Grab untuk mengantisipasi gebrakan ekspansi Go-Jek ke Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pendiri sekaligus CEO Grab Anthony Tan menyatakan pihaknya tengah fokus menambah layanan yang relevan dengan kebutuhan konsumen di sejumlah negara tempatnya beroperasi.
"Dengan menyediakan layanan sehari-hari yang terlokalisasi, tentu hal itu akan terus meningkatkan basis pengguna kami," ujarnya seperti dilansir Reuters, Selasa (10/7/2018).
Grab akan terlebih dulu menguji layanan GrabFresh di Jakarta dalam waktu dekat. Setelah itu, layanan yang sama bakal tersedia di Thailand dan Malaysia mulai akhir 2018.
Perusahaan itu tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan layanan GrabFresh di beberapa negara Asean lainnya.
Adapun HappyFresh merupakan platform daring belanja groceries yang memungkinkan pelanggan berbelanja berbagai kebutuhan sehari-hari dari supermarket melalui aplikasi mobile. Perusahaan itu didanai sejumlah investor termasuk anak usaha Temasek, Vertex Ventures dan lini bisnis digital konglomerasi Sinarmas, Sinarmas Digital Ventures.
Grab berencana mengusung konsep multilayanan di dalam aplikasi untuk berkembang menjadi super app seperti Go-Jek. Melalui inisiatif tersebut, Grab ingin memperkenalkan beragam layanan terbaru dengan menjalin kolaborasi dengan perusahaan lain.
Sementara itu, sebagai perusahaan teknologi yang didanai berbagai private equity global seperti KKR dan Warburg Pincus, Go-Jek tak hanya menyediakan layanan ride hailing.
Go-Jek sudah terlebih dahulu merambah layanan pesan antar makanan, pembayaran digital dan sederet layanan on-demand lainnya di Indonesia. Go-Jek juga menyediakan layanan belanja groceries melalui Go-Mart.