Mr. MONTIR, Bengkel Online Khusus Sepeda Motor

Rayful Mudassir
Minggu, 3 Juni 2018 | 12:44 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kepekaan terhadap pemanfaatan teknologi sukses menjadikan bengkel sepeda motor Mr. Montir sebagai salah satu rumah perawatan kendaraan yang cukup berkembang dengan memiliki 156 cabang sejumlah provinsi di Indonesia termasuk Papua dan Aceh.

Adalah COO Mr. Montir Okto Larido yang menceritakan awal mula pembentukan bengkel kendaraan itu sejak 7 tahun lalu di mana dia ingin memadukan antara karakter bengkel resmi dan bengkel umum. Umumnya bengkel resmi dikenal dengan penyediaan peralatan yang lengkap dan tenaga kerja yang terlatih dan hanya menyediakan peralatan untuk satu merek.

Berbeda dengan itu, bengkel umum yang kerap bermain di pasar kelas bawah mematok harga lebih miring juga memiliki suku cadang seluruh merek.

Seiring dengan perkembangan zaman, pengelola bengkel umum mulai mencari cara agar memiliki tenaga kerja mumpuni dan biaya yang cenderung murah.

Akhirnya diputuskan setiap pekerja terlebih dulu melewati sejumlah pelatihan untuk mematangkan sistem kerja di bengkel roda dua itu.

Di Mr. Montir, cara kerja mekanik turut dibantu oleh perangkat teknologi baik di kalangan internal maupun khusus konsumen.

Aplikasi kalangan internal salah satunya dapat terkoneksi langsung dengan outlet penyedia stok peralatan bengkel hingga ketersediaan barang di bengkel sampai catatan pengeluaran dan pemasukan bengkel.

Sementara itu, konsumen juga dimanjakan oleh perangkat aplikasi Mr Montir yang dapat memberikan pendidikan perbengkelan secara virtual atau e-learning. Untuk pengguna ponsel Android, alamat dowload-nya DI SINI.

Aplikasi ini juga dijadikan sebagai wadah pencatatan riwayat perawatan kendaraan, biaya yang telah dikeluarkan sampai riwayat kerusakan kendaraan, dan pemanggilan ke rumah untuk perawatan kendaraan.

Tujuannya untuk mempermudah pekerja bengkel mengetahui langkah jitu untuk mengatasi kendaraan tersebut.

“Saat ini [aplikasi Mr. Montir] sudah ada di Google Play. Bulan depan akan kami keluarkan versi berikutnya [pembaharuan aplikasi],” kata Okto.

Selama ini Mr. Montir mengembangkan pola waralaba sebagai cara untuk mengembagkan bisnis yang sama di sejumlah daerah.

Sementara itu, dari 156 bengkel yang ada, hanya 14 bengkel di antaranya dikelola pribadi dan bukan waralaba. Menariknya, menurut Okto, pengembangan itu tidak mudah.

Mr. Montir mau tidak mau harus menerapkan standar yang sama untuk seluruh bengkel di Tanah Air. Peningkatan kualitas ini diperuntukan agar masyarakat dapat menikmati pelayanan yang baik di seluruh outlet Mr. Montir.

Sementara itu, 14 bengkel awal terus menjadi lokasi pendidikan bagi tenaga kerja di Mr. Montir. POTENSI BESAR

Persoalan bengkel roda dua masih dinilai sebagai usaha receh. Potensi pasar pengguna motor sangat besar di Indonesia.

Namun, ketersediaan bengkelnyabaru mencapai 6.000 unit. Itulah mengapa Mr. Montir ingin serius menggarap ceruk pasar tersebut.

“Ini memang persoalan receh, tapi banyak [pangsa pasarnya]. Katakanlah mereka mengeluarkan uangnya Rp1 juta per tahun untuk perawatan kendaraan, sedangkan jumlah roda dua sekitar 100 juta unit di Indonesia. Pasarnya sangat jelas.”

Buah kerja keras Mr Montir agaknya mulai kelihatan. Selain dengan pengembangan bengkel yang cukup pesar, Mr. Montir menjadi bengkel resmi bagi kendaraan untuk driver Go-Jek sejak tahun lalu. Strateginya bagi perusahaan yang menjalin kerjasama diyakini mendapat potongan harga lain dan faktur pajak serta invoice untuk mempermudah pembayaran.

Tidak hanya itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga telah menjadikan Mr. Montir sebagai salah satu Balai Latihan Kerja atau BLK untuk melatih masyarakat yang ingin mengasah keterampilan kerja di bidang otomotif dan mendapat lapangan kerja di bidingan sama.

Tahun ini Mr. Montir menargetkan setidaknya 53 bengkel baru Mr. Montir di sejumlah wilayah potensial. Hingga kini setidaknya Mr. Montir sudah ada di Banda Aceh hingga Sorong dan Raja Ampat, Papua.

Bagi Okto, menjalani sebuah usaha bisnis otomotif tidak seluruhnya dapat dilakukan oleh awam. Belum lagi persoalan pada sepeda motor cukup koplek sehingga dibutuhkan tangan besi untuk memulai bisnis ini.

Menurutnya, hal utama yang semestinya disiapkan bukannya biaya, tetapi juga butuh passion. Jika ingin mudah berusaha, mulailah dengan membuka bengkel yang telah memiliki nama serta rekam jejak yang baik melalui sistem waralaba. 

*) Artikel ini dimuat di Bisnis Indonesia Weekend edisi Minggu 3 Juni 2018

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper