Xiaomi Tempel Ketat Penjualan Samsung

N. Nuriman Jayabuana
Selasa, 15 Mei 2018 | 13:15 WIB
Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi memperkenalkan unit Xiaomi Redmi Note 5 pada acara peluncuran di Jakarta, Rabu (18/4/2018)/Dhiany Nadya Utami
Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi memperkenalkan unit Xiaomi Redmi Note 5 pada acara peluncuran di Jakarta, Rabu (18/4/2018)/Dhiany Nadya Utami
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru lembaga riset pasar Canalys menempatkan Xiaomi sebagai vendor smartphone kedua terbesar di pasar Indonesia pada kuartal pertama tahun ini.

Xiaomi tepat berada di bawah Samsung yang menempati urutan teratas dalam angka pengiriman (shipment) perangkat.

Perangkat smartphone Xiaomi memiliki pangsa pasar sebesar 18,3% dengan angka pengiriman mencapai 1,7 juta unit. Angka pengiriman itu tumbuh belasan kali lipat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 107.000 unit.

Head of South Pacific Region sekaligus Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi mengatakan pertumbuhan pesat itu didukung oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya seperti peningkatan kapasitas produksi lokal, dukungan kanal penjualan daring dan luring, serta ekspansi layanan purna jual.

“Tentunya dukungan Mi Fans berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan Xiaomi di Indonesia. Kami terus bekerja keras untuk menjaga momentum ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (15/5/2018).

Xiaomi Tempel Ketat Penjualan Samsung

Xiaomi pertama kali masuk ke pasar Indonesia pada 2014. Pabrikan gawai asal China itu mendobrak tatanan industri smartphone di dalam negeri dengan memperkenalkan produk entry level berspesifikasi tinggi.

Xiaomi mengandalkan berbagai seri Redmi sebagai produk andalannya di pasar smartphone kelas bawah dan menengah. Xiaomi memasarkan produknya melalui jaringan mitra daring dan ritel luring yang tersebar di berbagai gerai resmi Mi Store di Indonesia.

Xiaomi didirikan pada 2010 oleh Lei Jun sebagai pabrikan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan internet. Pabrikan itu mendistribusikan seluruh produknya ke lebih dari 70 negara di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper