Xiaomi Bantu BP Batam Serap Investasi US$315 Juta

MG Noviarizal Fernandez
Senin, 7 Mei 2018 | 12:05 WIB
Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi memperkenalkan unit Xiaomi Redmi Note 5 pada acara peluncuran di Jakarta, Rabu (18/4/2018)/Dhiany Nadya Utami
Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi memperkenalkan unit Xiaomi Redmi Note 5 pada acara peluncuran di Jakarta, Rabu (18/4/2018)/Dhiany Nadya Utami
Bagikan

Bisnis.com, BATAM - Xiaomi Inc mendukung Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menyerap investasi di bidang komponen ponsel pintar dengan potensi US$315 juta.

Dukungan tersebut terwujud dalam kegiatan Supplier Investment Summit yang digelar di Batam selama dua hari Senin (7/5/2018) hingga Selasa (7/5/2018). Kegiatan ini mempertemukan para penyuplai komponen ponsel yang pertama kali digelar guna memperkenalkan peluang investasi strategis di Batam.

Steven Shi, Country Manager Xiaomi Indonesia sekaligus Pimpinan Xiaomi Pasifik Selatan mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya mengajak para pemasok komponen global untuk mengetahui secara rinci potensi investasi di Indonesia khususnya di Batam.

“Melalui berbagai kegiatan selama dua hari ini kami sangat senang bekerja sama dengan BP Batam,” ujarnya di sela acara pembukaan kegiatan tersebut, Senin (7/5/2018).

Menurutnya, pada 2017 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai investasi sebesar lebih dari US$1,5 miliar yang berasal dari 73 proyek investasi di Pulau Batam. Bila seluruh pemasok komponen ponsel pintar secara global turut berinvestasi di tempat ini, nilai investasi yang dihasilkan dapat mencapai US$315 juta dan mammpu menyerap lapangan kerja bagi 10.000 orang.

Saat ini, Xiaomi telah membuka perakitan di Batam bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada dengan kapasitas produksi 1 juta unit perbulan, sejak awal 2017. Pabrik ini didirikan untuk mengikuti regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ponsel pintar melalui Peraturan Menteri Perindustrian No.65/2016.

Gelombang Investasi Asing

Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam rangka menyambut gelombang investasi asing yang diperkirakan akan memperkuat seluruh proses manufaktur ponsel lokal di Indonesia.

“Selain jumlah investasi dan lapangan pekerjaan, kita juga perlu mempertimbangkan bahwa kegiatan ini mempercepat laju transformasi Indonesia menjadi salah satu negara dengan perekonomian digital besar di dunia,” paparnya.

Menurutnya, Batam telah siap menerima gelombang investasi yang kompetitif baik di Asia maupun dunia. Salah satu bentuk dukungan BP Batam tersebut dilakukan dengan cara memudahkan proses investasi asing melalui izin investasi 3 jam.

Pada hari kedua, para peserta akan diajak mengunjungi Pelabuhan Batu Ampar dna Bandara Kargo Hang Nadim untuk mengeksplorasi fasilitas logistik di batam serta mengunjungi area industri di Batam Center dan Nongsa.

Kunjungan itu, lanjutnya, juga memberi akses langsung bagi pemasok untuk mempelajari peluang investasi, berbagai insentif yang ditawarkan oleh BP Batam dan pemerintah lokal, termasuk kebijakan investasi langsung, kebijakan industri dan berbagai kebijakan lain untuk investor asing di Indonesia.

Pilot Project

Batam juga saat ini ditunjuk menjadi salah satu pilot project Online Single Submission (OSS), bersama-sama dengan Surakarta yang nantinya akan memanjakan investor yang baru masuk. Hanya dalam waktu 30 menit, investor bisa langsung mengantongi sejumlah perizinan yang diperlukan untuk memulai kegiatan usahanya.

Bagi investor yang sudah mengantongi nomor pengesahan badan usaha dari notaris bisa langsung login di OSS dan mengisi data tambahan. Setelah login, Kemenkumham segera mengirimkan 42 data elemen pokok milik investor yang didapat saat mendaftarkan nomor pengesahan badan usaha melalui notaris.

Setelah itu, investor diminta untuk mengisi 29 data elemen pokok ke dalam sistem. Kemudian, hanya dalam waktu 5 menit, sistem langsung mengeluarkan NIB dan izin dasar, seperti rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Tahap selanjutnya investor diminta membuat komitmen untuk patuh dalam memenuhi izin lokasi, standar lingkungan, bangunan dan sertifikat layak fungsi (SLF). Sementara itu, pengurusan izin berkaitan dengan komitmen ini diurus kemudian secara offline.

Setelah komitmen diberikan sistem langsung menerbitkan perizinan berusaha seuai dengan sektor usaha yang akan dibangun, seperti izin usaha industri (IUI) atau tanda daftar usaha pariwisata (TDUP).

Seusai izin tersebut diterbitkan, investor kembali dimintai komitmen untuk mematuhi aturan standar yang berlaku mengenai produk. Misalnya mengenai kewajiban mengantongi standar nasional Indonesia (SNI) untuk produk-produk yang diharuskan.

Sistem juga akan langsung mengeluarkan izin komersial dasar. Kemudian sistem menerbitkan notifikasi lengkap untuk investor. Semua proses dikerjakan maksimal 30 menit.

Selain kemudahan sistem OSS, investor juga akan dimanjakan oleh pelayanan yang diberikan oleh Satgas Percepatan Berusaha. Bagi investor yang membawa modal di atas Rp5 triliun, pemerintah menawarkan pelayanan prima melalui satgas.

Sementara itu, bagi investor yang berinvestasi antara Rp1 triliun Rp5 triliun, ditawarkan pengawalan utama. Mereka akan dikawal oleh satgas provinsi terkait dengan supervisi satgas kementerian dan lembaga leading sector.

Investor yang menanamkan modal di bawah Rp1 triliun juga akan mendapat fasilitas pengawalan yang menarik, karena ini dilaksanakan oleh satgas kabupaten/kota dengan supervisi satgas provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper