Website Dewan Pers Diretas, Sejak Lama Hacker Bidik Tiga Domain Ini

Sholahuddin Al Ayyubi
Jumat, 9 Februari 2018 | 17:21 WIB
Ilustrasi/youtube
Ilustrasi/youtube
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center, CISSReC, mendesak Dewan Pers untuk segera meningkatkan keamanan sistem pada wesbite resminya.

Hal itu ditegaskan CISSReC karena ada tiga domain yang dibidik sejak lama oleh penjahat siber.

Chairman CISSReC, Pratama Persadha mengemukakan website Dewan Pers dengan alamat Dewanpers.co.id sampai saat ini masih belum dapat diakses.

Menurutnya, ‎tidak hanya website Dewanpers.co.id yang telah diretas, tetapi juga subdomain seperti pendataan.dewanpers.or.id dan pengaduan.dewanpers.or.id yang halamannya telah diganti dengan wanita berpakaian seksi.

"Jadi untuk mengetahui teknik apa yang dipakai oleh peretas, harus ada forensik digital terlebih dulu. Tapi yang jelas, jika dilihat dari ciri dan sistem yang diretas, kemungkinan besar peretas sudah masuk ke panel utama dari domain dewan pers," tuturnya, Jumat (9/2/2018).

Dia menjelaskan tiga domain yang telah diretas tersebut berada dalam IP (Internet Protocol) yang sama, sehingga menurutnya ada kemungkinan peretas berhasil masuk tidak hanya ke server web tetapi juga ke operating sistem server.

Pratama juga memprediksi serangan tersebut sudah sejak lama direncanakan peretas hingga mendapatkan momentum yang tepat yaitu pada Hari Pers Nasional (HPN).

"Bila dilihat dari beberapa kali timeline hacking, ini sudah beberapa kali dilakukan peretasan terhadap web dewan pers dan kemungkinan juga peretas meninggalkan backdoor," katanya.

Menurutnya, keberadaan backdoor yang dipasang oleh peretas bertujuan sebagai pintu masuk ke sistem untuk mengambil alih website tersebut di lain waktu.

Dia mengatakan Dewan Pers harus segera melakukan forensik digital secara menyeluruh, untuk mengetahui di titik mana saja peretas memasang backdoor sebagai pintu masuk untuk mengambil alih sistem web tersebut.

"Koordinasi dengan instansi terkait seperti BSSN ini sangat penting sekali agar tercipta kolaborasi bersama dalam menghadapi serangan siber pola seperti ini. Saat ini teknik serangan semakin kompleks dan canggih, ke depan akan sangat sulit dihadapi secara parsial jika tidak kolaborasi," ujar Pratama.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper