Printer 3D Turbo

Gombang Nan Cengka
Selasa, 16 Januari 2018 | 12:41 WIB
Hasil cetak printer 3D
Hasil cetak printer 3D
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu penghalang adopsi pencetak (printer) 3D saat ini adalah kecepatannya. Dibandingkan dengan printer 2D yang bisa mencetak beratus-ratus halaman hanya dalam beberapa menit, printer 3D memerlukan waktu sampai satu jam untuk mencetak satu bagian kecil.

Pada saat ini, printer 3D banyak diadopsi untuk membuat replika benda tiga dimensi dengan relatif lebih cepat dan mudah. Bila sebelumnya untuk membuat suatu komponen atau produk kita harus menunggu pembuatan dari pabrik manufaktur, sekarang kita bisa membuatnya juga dengan printer 3D.

Berbeda dengan proses manufaktur biasa, percetakan tiga dimensi yang digunakan adalah proses aditif, atau menambahkan bahan cetakan seperti plastik, lempung atau logam secara bertahap untuk membentuk objek yang diinginkan. Objek ini dapat dirancang terlebih dahulu atau ditiru dari objek yang sudah ada.

Objek yang hendak dicetak ini dapat dirancang dengan aplikasi perancangan standar (seperti AutoCAD). Namun pada saat ini sudah tersedia juga cara yang lebih mudah untuk menciptakan model 3D di dalam komputer.

Kita cukup memotret benda yang hendak dibuat tiruannya, dan potret tersebut akan diproses oleh komputer untuk kemudian dibuatkan modelnya. Model ini kemudian dapat diwujudkan oleh printer 3D yang sesuai.

Para insinyur Massachusetts Institute of Technology (MIT, Institut Teknologi Massachusetts) berusaha mengembangkan model printer 3D yang sepuluh kali lebih cepat.

Kunci desain tim peneliti MIT ini adalah kepala printer yang lebih kompak dan lebih cepat, dengan mekanisme yang mampu memasok bahan polimer melalui mulut pipa dengan kecepatan tinggi, dan teknologi laser yang diintegrasikan ke dalam kepala printer.

Berkas sinar laser ini berfungsi untuk memanaskan dan melelehkan bahan polimer, sehingga bisa mengalir lebih cepat melalui mulut pipa.

Untuk memamerkan kemampuan model printer ciptaannya, tim MIT tersebut telah mencetak berbagai objek, seperti bingkai kacamata, dan replika kubah MIT, hanya dalam waktu beberapa menit.

Tim dari MIT ini masih menghadapi beberapa tantangan sebelum purwarupa printer 3D ini bisa dikomersialisasi. Salah satunya adalah mengatasi masalah bahan cetakan yang tidak cukup cepat mendingin. Selain itu, para insinyur tersebut juga ingin menguji teknik mereka dengan bahan lain, seperti polimer berkekuatan tinggi dan bahan komposit.

Mereka juga ingin mencoba teknolog printer 3D tersebut pada skala yang lebih besar, tidak terbatas pada ukuran printer 3D meja.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper