SINGAPURA — Sekitar 2.000 peserta hadir dalam Google Cloud Summit yang terdiri dari delegasi perusahaan hingga konsumen, berkumpul melihat perkembangan jasa komputasi awan.
Tak hanya itu, para konsumen Google Cloud Platform (GCP) buka suara, atas keberhasilan perusahaan mengembangkan dirinya.
Mulai dari Carousell (aplikasi jual-beli barang), MyRepublic (provider internet yang menyediakan layanan berbasis serat optik), hingga Traveloka (perusahaan teknologi perjalanan).
James Snow, Security and Compliance Specialist Google Cloud, mengatakan dengan mengandalkan kemampuan peladen yang besar, GCP merupakan penyedia layanan yang teruji infrastrukturnya.
"Ada lima tantangan dalam layanan cloud, salah satunya keamanan, tetapi kami sudah mengadopsi DLP [data loss prevention] security," di sela Google Cloud Summit di Singapura, Kamis (20/9).
Head of Data Traveloka Ainun Najib mengatakan perusahaan yang dapat menguasai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan mampu bertahan dan unggul dalam persaingan kali ini.
"Kalau tidak menyeriusi data, mungkin tingkat kompetisi sebuah perusahaan akan sulit,".
Sejauh ini, Traveloka telah menggunakan Cloud Dataflow yang dikelola sepenuhnya untuk memproses data dalam mode streaming. Kemampuannya untuk menciptakan proses kerja baru tanpa intervensi pengguna, menjadi keuntungan tersendiri.
Ainun menambahkan, sebagai bagian dari solusi analisis streaming GCP, pihaknya menggunakan BigQuery untuk mendukung penggunaan analisis realtime.
Traveloka sendiri, paling banyak menggunakan Cloud Pub/Sub dalam GCP, yang berguna untuk layanan pesan dikelola dan real-time yang memungkinkan pesan yang akan dipertukarkan antara aplikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
