Sinyal Telkomsel Jangkau Pulau Liran di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Lavinda
Kamis, 10 Agustus 2017 | 11:47 WIB
Wisatawan menikmati pemandangan Gunung Bromo dengan latar belakang Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di penanjakan satu Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/5)./Antara-Zabur Karuru
Wisatawan menikmati pemandangan Gunung Bromo dengan latar belakang Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di penanjakan satu Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/5)./Antara-Zabur Karuru
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. berupaya membuka akses telekomunikasi di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan dengan mengoperasikan base transceiver station (BTS) di Desa Ustutun, Pulau Liran, Maluku.

Selama ini, warga di Pulau Liran hanya bisa menikmati jaringan telekomunikasi Telkomsel dengan tarif roaminginternasional. Dengan pengoperasian BTS pertama di pulau berpenduduk 1.118 jiwa itu akses di wilayah tersebut menjadi lebih terbuka.

Direktur Utama PT Telkom Alex Sinaga menyampaikan akses internet dengan sinyal 3G di pulau yang terletak di sebelah utara Timor Leste itu akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Sesuai hasil riset Bank Dunia, pertumbuhan 10% akses Internet di suatu negara, dapat meningkatkan perekonomian sebanyak 1,35 %.

“Kegiatan komunikasi antar masyarakat Indonesia dari satu pulau ke pulau lain diharapkan dapat turut meningkatkan taraf perekonomian penduduk di sini,” tutur Alex seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu(9/8/2017).

Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan mengklaim Telkomsel menjadi satu-satunya operator seluler yang menghadirkan infrastruktur jaringan telekomunikasi di salah satu pulau terluar tersebut.

“Kami berupaya membangun jaringan tanpa terkecuali, termasuk di wilayah-wilayah yang secara bisnis tidak menguntungkan,” ungkapnya.

Didukung daya jangkau hingga radius lima kilometer, BTS Telkomsel mampu mengakomodasi layanan telekomunikasi warga di seluruh wilayah Pulau Liran.

Masyarakat di Pulau Liran yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan umumnya melakukan transaksi jual beli hasil tangkapan ikan dengan warga Timor Leste sebagai pengepul. Selama ini, untuk menjual ikan langsung ke Timor Leste, nelayan di Pulau Liran harus berlayar dengan perahu selama lima jam, tak jarang sampai bermalam di tengah lautan.

Pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi itu diharapkan mampu meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa yang tersebar di berbagai pulau.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno menyerahkan bantuan Broadband Learning Center (BLC) dan Pustaka Digital (Padi) yang juga dibangun oleh Telkom di SMP PGRI Moa, Pulau Moa.

Melalui BLC, siswa-siswi di Pulau Liran dapat belajar menggunakan internet secara optimal untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Selain itu, mereka juga dapat mengakses buku, jurnal-jurnal pembelajaran dan sumber pengetahuan lain secara virtual melalui PaDi.

Dalam kunjungan tersebut diberikan pula sejumlah bantuan, antara lain bantuan renovasi gereja, sekolah, bantuan peralatan sekolah, mobil angkutan desa dan hasil bumi, renovasi perumahan, elektrifikasi rumah warga, sekolah dan lampu jalan, pembangunan sumur bor, serta rehabilitasi perumahan guru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lavinda
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper