SDM dan Ekosistem Industri Jadi Hambatan Perkembangan Industri Digital

Muhammad Abdi Amna
Senin, 7 Agustus 2017 | 13:06 WIB
Warga lanjut usia (lansia) mengikuti pelatihan penggunaan teknologi komputer dan internet sehat di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/4)./Antara-Moch Asim
Warga lanjut usia (lansia) mengikuti pelatihan penggunaan teknologi komputer dan internet sehat di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/4)./Antara-Moch Asim
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif menilai kendala pengembangan industri digital di Indonesia di era Internet of Things berada pada kualitas sumber daya manusia serta belum terbangunnya ekosistem industri digital yang baik.

Muhammad Azhar Iskandar Zainal, Deputy Director for ICT Management Badan Ekonomi Kreatif, mengungkapkan, sesuai peta jalan yang disusun oleh Bekraf dalam tiga tahun ke depan ekosistem industri digital yang melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, dan pemerintah dapat berkolaborasi dengan baik.

“Bekraf mengiginkan adanya kolaborasi keempat stakeholder tersebut untuk menumbuh kembangkan industri-industri yang masih dalam tahap infant. Kita ingin menumbuhkan banyak start up, namun, kita juga masih kesulitan digital talent yang masih belum sesuai standar industri IOT dunia,” ujarnya, Senin (8/7/2017).

Bekraf telah menjalankan program Bekraf For Pre-Startup sejak 2016. Selain itu, Bekraf juga menjalankan program Bekraf Developer Day, dengan melastih 5.000 developer pada 2016 dan 7.500 developer di seluruh Indonesia pada 2017.

Pada Bekraf Developer Day, para startup dipertemukan dengan pakar-pakar internasional seperti Samsung, Google, Microsoft dan lainnya. Program ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem industri digital guna menumbuh kembangkan industri IOT baru.

Bekraf menilai, tiga kendala utama yang dihadapi perusahaan startup baru adalah sumber daya manusia, manajemen perusahaan, dan ketiga pembiayaan. Jika dua masalah utama dapat dikelola dengan baik, perusahaan startup akan mendapatkan sumber pendanaan dengan mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper