Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. mengalami kenaikan pendapatan rerata per pengguna sebesar 3% pada kuartal II/2017 menjadi Rp34.000 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ditopang perluasan dan peningkatan kualitas layanan data.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal kedua 2017 yang diterbitkan pada Senin (31/7/2017), jumlah pelanggan tercatat meningkat 15% dari periode yang sama tahun lalu menjadi sekitar 50,5 juta pelanggan. Dari jumlah itu, sebanyak 70% atau sekitar 35,5 juta merupakan pelanggan layanan data.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyebutkan perluasan dan peningkatan kualitas layanan data mendorong peningkatan trafik layanan data hingga hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khusus untuk trafik layanan 4G, tercatat peningkatan hingga 13x lipat dibandingkan semester pertama 2016.
“Bahkan pada liburan Lebaran 2017 lalu, trafik layanan data XL Axiata melonjak hingga 218% [year on year],” paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2017).
Hingga akhir Juni 2017, jumlah pelanggan yang menggunakan ponsel pintar (smartphone) meningkat menjadi sekitar 67% dari total pelanggan. Sementara itu, pelanggan layanan XL 4G LTE juga tumbuh mencapai sekitar 40% dari total pelanggan. Menangkap momentum tersebut, XL Axiata berkomitmen melanjutkan program bundling dengan smartphone.
Sampai akhir semester I/2017, operator seluler milik korporasi Malaysia itu telah membangun 93.507 unit base transceiver station (BTS), dengan sekitar 42.000 unit merupakan BTS 3G dan hampir 14.000 unit BTS 4G LTE.
“Sebagai hasilnya, kini wilayah cakupan layanan data semakin luas, yaitu total 400 kota/kabupaten terjangkau layanan 3G dan U900, termasuk kota-kota kecil di luar Jawa,” ungkapnya.
Hingga Juni 2017, sebanyak 288 kota/kabupaten diklaim telah terjangkau layanan jaringan 4G LTE, yakni di wilayah Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk wilayah Jawa, hampir seluruh kota-kabupaten di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, telah terlayani 4G LTE.
Terkait kinerja keuangan perseroan, XL Axiata membukukan omzet Rp5,7 triliun pada kuartal kedua 2017 atau naik 8% baik dalam perhitungan bandingan kuartalan (QoQ) maupun tahunan (YoY), terutama ditopang dari pos layanan jasa.
Pertumbuhan pendapatan jasa antara lain didorong oleh kontribusi pertumbuhan pendapatan layanan data, yaitu sebesar 18% (QoQ) dan (72%) YoY, dan memberikan kontribusi sebesar 67% pada total pendapatan jasa perseroan.
XL mencetak laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp2,1 triliun atau naik 12% dari kuartal sebelumnya, dengan margin EBITDA 36,5%. Adapun, Laba bersih Rp95 miliar atau naik 71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.