Bisnis.com, JAKARTA -- Tak hanya pemerintah yang membangun jaringan telekomunikasi di daerah terpencil melalui dana kewajiban layanan universal (USO), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) juga berencana membangun tambahan sebanyak 63 base transceiver station (BTS) di pelosok daerah melalui program merah putih.
Berdasarkan lokasi, operator anak usaha ‘pelatmerah’ itu akan membangun sebanyak 16 BTS di Nusa Tenggara Timur, tujuh BTS di Nusa Tenggara Barat, 11 BTS di Maluku, 21 BTS di Sulawesi, lima BTS di Papua, dan tiga BTS di Kepulauan Riau. Hadirnya BTS baru diharapkan mampu melayani kebutuhan komunikasi dari sekitar 120.000 warga yang sebelumnya sulit mengakses layanan telekomunikasi.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengaku akan konsisten membangun daerah-daerah pelosok agar tak terisolasi dari sisi telekomunikasi.
"Telekomunikasi tak hanya menjadi kebutuhan utama masyarakat di kota besar, namun juga hingga ke pelosok. Kami berharap layanan ini dapat mendorong perubahan lebih baik di berbagai sektor di wilayah terkait," ungkapnya, Minggu (30/7/2017).
Sejak diluncurkan pada 2008, proyek Telkomsel Merah Putih telah membuka jaringan di sekitar 450 lokasi di seluruh Indonesia.
Pada program Merah Putih, Telkomsel menerapkan teknologi berkonsep remote solution system yang bernama Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) yang berbasis satelit ditambah teknologi power supply yang menggunakan solar panel system.
Teknologi tersebut merupakan solusi layanan komunikasi yang sesuai untuk wilayah terpencil dengan infrastuktur terbatas, dan kondisi geografis ekstrim.