Dukung Cloud, Pure Storage Luncurkan Premier All-Flash Data Platform

Agne Yasa
Jumat, 21 Juli 2017 | 21:06 WIB
Komputasi awan/Istimewa
Komputasi awan/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pure Storage meluncurkan platform data untuk membantu berbagai organisasi atau perusahaan dalam melahirkan inovasi serta melakukan transformasi bisnis secara optimal di era cloud.

Chua Hock Leng, Managing Director for ASEAN and Taiwan, Pure Storage mengatakan data telah menjadi urat nadi bagi generasi digital dan transformasi digital tidak lagi hanya sekadar wacana, terutama di Indonesia.

Dia mengatakan hampir 70% bisnis di Indonesia berhasil meraup lebih dari separuh pendapatan mereka dari layanan-layanan digital.

"Bisnis-bisnis berbasis digital modern membutuhkan sebuah platform data yang mampu mendukung mereka dalam membangun kelas aplikasi-aplikasi baru, serta mengekstrak beragam hasil analitik data terbaru secara real-time,” katanya melalui rilis yang diterima Bisnis, Jumat (21/7/2017).

Pure Storage melengkapi platform terbarunya dengan lebih dari 25 fitur perangkat lunak terbaru, serta beragam pembaruan pada perangkat kerasnya.

Berdasarkan estimasi terkini, jumlah data yang tercipta khusus pada 2020 saja akan mencapai sekitar 50 zettabytes (ZB). Estimasi ini jauh melebihi prakiraan jumlah data yang tercipta di tahun 2016 yaitu sebesar empat ZB saja.

Lima tahun kemudian, yakni di tahun 2025, data yang tercipta diestimasikan akan mencapai 180 ZB – sebuah laju pertumbuhan yang melampui prediksi sebelumnya.

Seiring dengan penciptaan data yang kini mulai berubah haluan dari manusia ke mesin diprediksi terjadi ledakan volume data. Hal ini didorong oleh makin pesatnya pertumbuhan jumlah sensor, IoT, kamera digital, serta perangkat-perangkat koneksi yang tak terhitung lagi jumlahnya.

Terkait hal tersebut, kemampuan untuk melakukan analisis data juga telah melampaui tingkat kesadaran manusia itu sendiri. Model analitik tradisional kini mulai tergantikan oleh model-model analitik mutakhir, seperti artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI), machine and deep learning, neural networks, serta real-time data stream analytics.

Aplikasi-aplikasi baru yang kehadirannya didorong oleh data dan pengelolaannya ini membutuhkan strategi pendekatan baru ke storage yang dirancang untuk mampu menghadirkan akses paralel secara besar-besaran ke data pada pitalebar yang begitu tinggi.

“Melalui kesiapan infrastruktur baru yang mampu mendukung terselenggaranya proses analitik mission-critical secara real-time dan cepat, perusahaan-perusahaan di Indonesia dimungkinkan untuk dapat mempercepat terciptanya inovasi bisnis, mengakselerasi strategi time to market, serta melahirkan berbagai keputusan bisnis yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan berkat landasan analitik data yang akurat,” jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper