Bisnis.com, JAKARTA—Operator seluler PT Indosat Tbk. mengklaim telah siap meraup pangsa pasar Internet of Things di Indonesia dengan berfokus pada pengembangan rantai nilai melalui jalur kemitraan.
Hendra Sumiarsa, Division Head Machine to Machine (M2M) and IoT Solution Indosat menyampaikan strategi yang disiapkan ialah berfokus secara terstruktur mengembangkan rantai nilai, mulai dari perangkat, chipset, konektivitas, layanan perbaikan, dan lainnya.
“Hal lain yang berbeda dari Indosat ialah kita memiliki platform dengan aplikasi yang mature [matang] dan proven [terbukti]. Membangun aplikasi itu butuh waktu lama,” paparnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Baca Juga 22 Kawah Dieng Perlu Diwaspadai |
---|
Ekspansi dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa mitra perusahaan yang dianggap andal dalam mengembangkan rantai nilai tersebut.
Dia menegaskan, kemitraan dilakukan dengan skema berbagi omzet (revenue sharing).
Berdasarkan riset International Data Corporation (IDC), pertumbuhan IoT di Indonesia akan mencapai 13,9% per tahun hingga 2025.
Menurut Hendra, pasar IoT sangat potensial mendongkrak kinerja perseroan di tengah kondisi pasar konsumen ritel saat ini yang mengalami saturasi.
Dia menyebutkan terdapat empat potensi pasar vertikal IoT yang akan disasar. Pertama, sektor mobilitas, seperti logistik dan transportasi. Kedua, sektor industri, yakni manufaktur, manajemen kelola, dan kontruksi.
Ketiga, sektor ritel, terkait strategi menghadapi tantangan persaingan dengan perdagangan elektronik melalui pemanfaatan big data untuk mengetahui perilaku konsumen.
Baca Juga IHSG Kembali Perbarui Rekor Tertinggi |
---|
Terakhir, sektor utilitas. Di Indonesia terdapat lebih dari 64 juta rumah tangga yang membutuhkan setidaknya dua jenis utilitas yang akan mengalami modernisasi yakni listrik dan air.