2017, SGI Siapkan Investasi US$40 Juta

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Jumat, 28 April 2017 | 02:20 WIB
Sarana Global Indonesia/Istimewa
Sarana Global Indonesia/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Global Indonesia mengucurkan investasi US$40 juta untuk membangun cable barge dan juga cableship vessel guna memperkuat jaringan di seluruh Indonesia sekaligus membantu proyek strategis kemaritiman yang membutuhkan infrastruktur telekomunikasi.

Chandra Arie Setiawan, CEO PT Sarana Global Indonesia atau SGI mengatakan, nilai investasi tersebut dibagi atas US$15 juta untuk cable barge pada bulan, dan selanjutnya US$25 juta untuk cableship vessel. Dia menjelaskan, cable barge sudah membeli kapal dari Jerman.

Sementara untuk cableship vessel, Chandra berencana untuk memakai produksi kapal dalam negeri dari galangan lokal di Surabaya atau Batam. Alasannya, harga dari galangan kapal lokal lebih kompetitif.

“Untuk dua tahun ke depan kami menargetkan minimal 6000 kilometer dari proyek Palapa Ring Barat, Palapa Ring Timur, dan Telkom Indonesia,” terang Chandra di Hotel Park Lane, Kamis (27/4/2017).

Pasalnya ada 7200 kilometer dari Kementerian Komunikasi dan Informatika meliputi proyek penanaman kabel bawah laut dari Palapa Ring Barat sepanjang 1800 kilometer dengan 14 sesi, dan Palapa Ring Timur sepanjang 5400 kilometer dengan 40 sesi.

“Proyek yang langsung dari Telkom Indonesia juga misalnya di Indonesia Timur pemasangan di Luwuk-Kendari, lalu di Larantuka-Kalabahi-Atambua. Sementara di Barat misalnya di Sibolga-Nias,” jelas Chandra.

Adapun sumber pendanaan cabel barge dan cableship vessel 20% diambil dari kas perusahaan, sisanya 80% dibiayai oleh perbankan lokal ataupun asing. Adapun pertumbuhan perusahaan menyentuh 30% dengan revenue perusahaan pada 2016 berkisar antara Rp400 miliar sampai Rp500 miliar.

Laksdya TNI (Purnawirawan) Y. Didik Heru Purnomo selaku Managing Director PT SGI mengatakan pemerintah membutuhkan konektivitas untuk sekitar 17000 pulau yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurutnya, investasi senilai US$40 juta untuk cable barge dan cableship vessel ini lebih murah ketimbang memakai satelit yang menghabiskan sekitar US$250 juta dan hanya bertahan selama 15 tahun. Apalagi, pembangunan satelit di Indonesia belum bia tersebar di seluruh Indonesia, sehingga harus menggunakan kabel bawah laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper