Bisnis.com, CALIFORNIA—Snap Inc., perusahaan yang membawahi aplikasi sosial media Snapchat berhasil membeli startup asal Israel Cimagine Media.
Harian ekonomi di Israel Calcalist melaporkan aksi korporasi itu menelan dana hingga US$40 juta. Cimagine Media merupakan perusahaan yang mengembangkan teknologi True Marketless Augmented Reality.
Teknologi tersebut memungkinkan penggunanya menciptakan gambaran virtual terhadap furnitur yang akan dibeli secara online di rumahnya masing-masing melalu ponsel pintarnya. Aplikasi ini akan memudahkan konsumen membeli furnitur yang cocok dengan dekorasi rumahnya.
Namun demikian juru bicara perusahaan asal Israel tersebut masih enggan memberikan konfirmasi. Adapun aksi korporasi terhadap Cimagine Media ini, diperkirakan akan meningkatkan portofolio kepemilikan SnapInc atas perusahaan lain, sebelum melantai pada 2017.
Sebelumya, salah satu pejabat Snap Inc. yang enggan disebut namanya mengatakan, perusahaan berencana untuk melakukan aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada Maret 2017. Bulan lalu, perusahan ini dikabarkan telah melayangkan surat kepada U.S. Securities and Exchange Commission, untuk mengajukan aksi IPO.
“Snap Inc. menargetkan valuasi perusahaan hingga US$35-40 miliar dalam proses IPO tersebut,” kata pejabat tersebut, Senin (26/11/2016).
Perusahaan tersebut menargetkan untuk mendapat dana hingga US$4 miliar dalam IPO tersebut. Snapchat sendiri saat ini telah memiliki 15 juta pengguna aktif di seluruh dunia.
Snap Inc. menargetkan mendapat keuntungan dari iklan hingga US$350 juta pada tahun ini, atau naik pesat dari tahun lalu, di mana pendapatan dari iklan hanya mencapai US$59 juta.
Snap Inc. yang dipimpin oleh Evan Spiegel ini juga telah mengembangkan unit usaha lain, selain menjadi penyedia aplikasi media sosial. Perusahaan ini juga mengembangkan produk kacamata pintar bernama Spectacles di China pada tahun ini. Produk tersebut diharapkan mampu menyaingi kehadiran Google Glass buatan Google.
Spiegel tercatat pernah menolak tawaran akusisi Facebook atas produknya pada 2013. Kala itu dia dan Bobby Murphy yang menjadi co-founder mendapat tawaran akuisisi dari perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg senilai US$3 miliar.
Namun, Spiegel menolaknya mentah-mentah. Hal serupa pun dilakukannya ketika Google datang memberikan tawaran yang lebih tinggi pada tahun yang sama dengan nilai US$4 miliar. Pria yang kini berusia 26 tahun tersebut berujar, bahwa dia masih punya rasa memiliki terhadap aplikasi buatannya tersebut.
“Banyak orang menanyakan kenapa tak saya jual saja Snapchat. Mereka menilai bahwa saya akan jauh lebih kaya jika menjualnya kala itu. Tapi jauh dibalik itu, saya dan Murphy masih punya rasa tanggung jawab dan memiliki pada produk buatan kami,” ujarnya. ()