Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyusun peta jalan atau roadmap penerapan transaksi elektronik di seluruh gerbang tol di Indonesia (All Elctronic Toll/AET). Peta jalan itu ditargetkan rampung dan implementasi bayar tol menggunakan e-Toll di 2017.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengatakan, saat ini pemerintah rutin berdiskusi dengan Bank Indonesia (BI) dalam rangka membuat peta jalan AET.
"Kami masih rutin diskusi dengan BI buat peta jalan AET, supaya semua gerbang tol bisa melayani transaksi elektronik secepatnya," katanya.
Dia mengharapkan, target penyusunan peta jalan penerapan transaksi elektronik pada seluruh gerbang tol ini bisa selesai pada awal 2017. Sehingga dapat langsung diimplementasikan melalui uji coba.
"Targetnya awal 2017, peta jalan harus sudah bisa disampaikan ke Pak Menteri (PUPR). Nanti implementasinya langsung jalan, misalnya uji coba dulu," imbuhnya.
Upaya ini dilakukan supaya transaksi pembayaran tol di seluruh gerbang tol dapat selesai hanya dalam waktu kurang dari 6 detik lewat sistem elektronik. Dengan demikian, dapat mencegah terjadinya antrean yang kerap mengular di gerbang tol.
"Biasanya kalau transaksi bayar tol manual dengan nominal uang besar, bisa makan waktu 20 detik, padahal harapannya di bawah 6 detik. Kalau elektronik kan bisa 3-4 detik, jadi efisien kan dari 20 detik ke 4 detik," terangnya.