Anak Usaha Multipolar Bangun Data Center Ramah Lingkungan di Cikarang

Agnes Savithri
Rabu, 24 Agustus 2016 | 17:55 WIB
CEO PT Graha Teknologi Nusantara Richard Kartawijaya (kiri) bersama Wakil Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Ahmad Djauhar di Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (24 Agustus 2016). / Bisnis -swi
CEO PT Graha Teknologi Nusantara Richard Kartawijaya (kiri) bersama Wakil Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Ahmad Djauhar di Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (24 Agustus 2016). / Bisnis -swi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) mengoperasikan green data center di Cikarang. GTN didirikan oleh PT Multipolar Technology Tbk (Grup Lippo) bekerja sama dengan Mitsui Jepang.

Chief Executive Officer PT GTN Richard Kartawijaya mengungkapkan data center tersebut berlokasi di Cikarang. "Saat ini kami memiliki data center Tier III di Cikarang dan menerapkan green data center," paparnya dalam kunjungan ke Bisnis Indonesia, Rabu (24/8).

Richard mengungkapkan data center ini pun siap diubah menjadi Tier IV apabila permintaan pasar sudah Tier IV. Salah satu syarat sebuah data center termasuk ke dalam Tier IV adalah memiliki dual sources atau dual grid power supply.

“Teknologi ini membutuhkan dua sumber listrik yang berbeda sehingga jika salah satu sumber terdapat gangguan, sistem akan tetap stabil. Saat ini kami sudah menggunakan dua sumber listrik dan kebutuhan Tier-IV lainnya pun sudah siap” tambahnya.

Sumber listrik pertama data center ini akan menggunakan teknologi Dynamic Rotary UPS (DRUPS). Pemanfaatan DRUPS menggunakan energy kinetik sebagai daya cadangan dan diklaim akan menjamin ketersedian sumber energy terus menerus. Teknologi ini merupakan gabungan dari generator konvensional, static UPS dan Power Correction Panel.

Kedua sumber tenaga data center ini berasal dari Cikarang Listrindo. Data center yang mengadopsi konsep green data center ini berlokasi di daerah Cikarang yang terletak 50 meter di atas laut dan dilengkapi Disaster Recovery Center (DRC) dengan tujuh lapisan keamanan.

“Menghadapi isu keamanan data center, kami menggandeng perusahaan sistem keamanan yang berasal dari Jepang dan akan mengikuti standar di Jepang,” papar Richard.

Dia menambahkan prospek bisnis data center di Indonesia cukup baik dan mampu membuka peluang investasi bagi perusahaan multinasional. Maka dari itu, pihaknya akan menyiapkan kapasitas sekitar 20.000 rak untuk mengantisipasi kebutuhan data center.

Pembangunan data center ini merupakan proyek joint venture antara PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Mitsui Knowledge Industry., Ltd (MKI) dan Mitsui & CO., Ltd  dengan komposisi PT MLPT 65%, MKI 25% dan Mitsui 10%.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agnes Savithri
Editor : Setyardi Widodo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper