Paket Kebijakan Ekonomi XIII Dorong Industri E-Commerce

Sholahuddin Al Ayyubi
Senin, 8 Agustus 2016 | 20:13 WIB
E-commerce/alleywatch.com
E-commerce/alleywatch.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Layanan peer to peer lending KoinWorks menilai paket kebijakan ekonomi XIII yang tengah dicanangkan pemerintah dapat mendorong industri e-commerce dan mempercepat roda perekonomian di Indonesia.

Benedicto Haryono, Co-Founder KoinWorks optimistis target pemerintah terhadap transaksi e-commerce sebesar US$130 miliar pada 2020 dapat tercapai dengan mudah setelah muncul paket kebijakan ekonomi XIII yang rencananya mengatur sektor e-commerce dan perumahan.

Dia berpandangan paket kebijakan tersebut selain akan membawa iklim positif terhadap UKM, juga dapat memberikan kepastian bisnis bagi pelaku e-commerce.

“Saya yakin paket kebijakan ekonomi ini mampu mendorong sektor e-commerce dan melancarkan para e-commerce dalam mengembangkan bisnisnya,” tuturnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Senin (8/8/2016).

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution berencana mengeluarkan paket kebijakan ekonomi ke-XIII yang di antaranya berisi tentang perumahan dan roadmap e-commerce.

Paket kebijakan baru tersebut akan membahas berbagai langkah pengembangan e-commerce di Indonesia dan deregulasi di bidang pembangunan perumahan.

Menurut Co-Founder KoinWorks tersebut, selain paket kebijakan ekonomi XIII, ada dana repatriasi Tax Amnesty yang diakuinya mampu mendorong sektor e-commerce.

Benedicto mengatakan jika dana repatriasi sebesar Rp4.000 triliun masuk ke Indonesia, maka sektor e-commerce juga akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan pinjaman kepada bank agar bisnisnya berkembang.

“Karena di Indonesia masih banyak kebutuhan finansial yang belum terlayani dengan baik dengan instansi yang ada sekarang. Tapi kami yakin dana repatriasi dapat membawa iklim yang positif untuk industri e-commerce,” ujarnya.

Berkaitan dengan itu, e-commerce Lazada juga tengah mengkampanyekan Buatan Indonesia: Dari Indonesia Untuk Dunia yaitu produk lokal yang ditawarkan oleh UKM Indonesia agar dapat go international.

Co-CEO Lazada Indonesia, Florian Holm berpandangan dewasa ini berbagai produk lokal yang ditawarkan oleh UKM, memiliki kualitas yang sama dengan produk internasional. Karena itu menurut Holm, pihaknya mengklaim akan memprioritaskan pengembangan produk UKM dan menghubungkannya dengan pasar di luar negeri salah satunya adalah Malaysia.

“Tujuan kami mengkampanyekan ini adalah untuk mempromosikan UKM dari platform Lazada. Kami akan mengawali ini dengan menjual barang produksi UKM Indonesia ke luar negeri melalui Lazada Malaysia,” tuturnya.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar mempromosikan UKM hingga ke luar negeri. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, tahun ini tercatat ada sebanyak 57,9 juta UKM atau sekitar 23,2% dari total keseluruhan penduduk Indoensia. Selain itu, laporan Otoritas Jasa Keuangan juga menyebutkan kontribusi UKM terhadap Produk Domestik Bruto diperkirakan telah mencapai angka 58,92%.

Holm mengatakan paket kebijakan ekonomi yang tengah dicanangkan pemerintah diakuinya juga dapat membantu keberadaan marketplace dan pengusaha lokal untuk bersaing di pasar Internasional. Menurutnya, semakin banyak masyarakat Indonesia yang berkecimpung dalam industri kreatif, maka akan semakin banyak yang diuntungkan dari aspek distribusi, produksi dan penyerapan tenaga kerja.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu ada kolaborasi pemerintah, swasta dan pengusaha lokal untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang ada,” tukasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper