Bisnis.com, JAKARTA - ATSI berkomitmen mendorong tiga layanan over the top (OTT) karya anak bangsa yaitu Qlue, Catfiz dan Sebangsa untuk melangkah ke dunia internasional dan membendung OTT asing yang kini semakin deras di Tanah Air.
Alexander Rusli, Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), mengemukakan pihaknya telah memilih tiga layanan OTT karya anak bangsa yang akan didorong untuk dapat bersaing di dunia internasional.
Ketiga layanan OTT karya anak bangsa itu adalah Qlue.co.id, Catfiz.com dan Sebangsa.com, meskipun dua dari tiga layanan OTT itu masih menggunakan domain.com, ATSI tetap berkomitmen akan mendorong semua layanan OTT lokal yang terpilih itu.
“ATSI berkomitmen akan memberikan dukungan yang sepadan kepada ketiga OTT agar mereka bisa lebih memasyarakat di Indonesia bahkan di dunia global,” tuturnya dalam acara peresmian tiga layanan OTT lokal, Kamis (17/3/2016).
Alex berkomitmen pihaknya akan memberikan dukungan penuh kepada ke tiga pemain layanan OTT lokal itu dengan berbagai cara di antaranya dengan memberikan pembinaan dan dukungan promosi layanan melalui jaringan milik operator seperti pengiriman SMS broadcast, pencantuman logo, link dan banner kepada seluruh pelanggan operator.
“Sebagai langkah awal, dukungan ini kami berikan kepada tiga OTT terpilih dan melibatkan enam anggota ATSI yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Hutchison Tri Indonesia, Smartfren dan Telkom,” ujarnya.
Alex berharap dengan terpilihnya ke tiga layanan OTT karya anak bangsa itu, kemajuan teknologi digital di Tanah Air semakin tumbuh dan berkembang. Selain itu, Alex juga meyakini ketiga layanan OTT lokal itu dapat menjadi katalisator bagi pengembangan industri kreatif yang berbasis pada teknologi digital di Tanah Air.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berpandangan perkembangan industri kreatif berbasis digital di dalam negeri dapat menjadi modal bagi bangsa Indonesia agar dapat bersaing di dunia internasional.
Menurutnya, salah satu alasan pemain OTT asing banyak yang melirik ke pasar Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk menggunakan layanan OTT.
“Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang paling aktif menggunakan berbagai produk digital. Sudah lama Indonesia ini dikenal sebagai Ibukota sejumlah sosial media,” tuturnya.
Rudiantara meminta kepada ke tiga pemain OTT lokal yang telah terpilih oleh ATSI ini untuk serius dan berkomitmen dalam memberikan layanan yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk masyarakat dan pemerintah.
“Saya yakini kita pasti bisa, karena teknologi digital pada dasarnya membuka kesempatan luas kepada masyarakat untuk berkreasi,” tukasnya.