Presiden Pertanyakan Biaya Untuk Amankan Slot Satelit L Band

Lili Sunardi
Jumat, 4 Desember 2015 | 11:28 WIB
Indonesia sebenarnya memiliki beberapa slot satelit, tetapi hanya satu slot untuk satelit L-Band, dengan karakteristik untuk komunikasi bergerak./esa.int
Indonesia sebenarnya memiliki beberapa slot satelit, tetapi hanya satu slot untuk satelit L-Band, dengan karakteristik untuk komunikasi bergerak./esa.int
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan kemampuan finansial pemerintah untuk mengambil slot satelit jenis L-Band yang biasa digunakan untuk komunikasi bergerak.

Dalam pembukaan rapat kabinet terbatas, Presiden Jokowi meminta Kementerian Pertahanan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan secara rinci biaya yang diperlukan untuk mengambil slot satelit tersebut. Hal itu dilakukan agar kebijakan pemerintah untuk mengamankan slot satelit itu dapat segera dilakukan.

“Saya ingin lebih detil mengenai masalah anggaran, biaya, sehingga apa yang sudah diputuskan dapat segera ditindaklanjuti,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Presiden menuturkan satelit L-Band tersebut memiliki manfaat yang sangat besar, sehingga pemerintah memutuskan untuk segera mengamankannya. Salah satu manfaatnya adalah untuk membantu komunikasi di wilayah terpencil, dan pulau-pulau terluar.

Selain itu, satelit tersebut juga dapat digunakan untuk membantu komunikasi maritim, dan vessel monitoring system.

Indonesia sebenarnya telah memiliki satelit L-Band yang mengorbit di slot tersebut. Akan tetapi, kebocoran bahan bakar di satelit tersebut membuat satelit itu mengorbit di luar slot yang telah ditentukan.

Pemerintah sendiri telah memutuskan untuk mengamankan slot tersebut, agar tidak dimanfaatkan oleh negara lain, dengan cara mengonfirmas keberadaan Indonesia di slot tersebut.

Rencananya, satelit itu akan dimanfaatkan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sehingga pemerintah dapat memonitor bencana, eksplorasi hutan dan laut, dengan cakupan wilayah Asia Selatan dan Asia Timur.

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, menyebutkan Indonesia sebenarnya memiliki beberapa slot satelit, tetapi hanya satu slot untuk satelit L-Band, dengan karakteristik untuk komunikasi bergerak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper