Bisnis.com, JAKARTA – South East Asia Telecom Pte Ltd (Seatel) secara resmi meluncurkan layanan 4G LTE di Kamboja, Minggu (26/7/2015) kemarin.
Operator seluler yang berbasis di Singapura dan dimiliki investor China itu akan mengelar 4G di 17 provinsi termasuk Ibukota Phnom Penh. Sejak meluncur di Kamboja tahun lalu,
Seatel langsung tancap gas dengan 4G dan tidak memiliki layanan 2G dan 3G.
General Manager Seatel Kamboja Han Hanchou mengatakan investasi perusahaannya untuk 4G mencapai US$400 juta dan sampai sejauh ini telah menghabiskan US$100 juta guna membangun infrastruktur.
“Jaringan 4G kami 10 kali lebih cepat dibandingkan 3G. Kami juga memiliki jaringan serat optik sepanjang 7.000 Kilometer,” katanya sebagaimana dikutip situs Xinhuanet dari koran lokal Kamboja, Senin (27/7/2015).
Seatel, ujar Han, nantinya bakal menyiapkan layanan nilai tambah seperti Voice over Long Term Evolution (VoLTE) yang diklaim mampu memberikan panggilan suara berdefinisi tinggi.
Saat ini, dari enam operator seluler yang hadir di Kamboja, hanya Smart Axiata dan Seatel yang resmi meluncurkan 4G.
Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Kamboja Moa Chakrya mengatakan negerinya memberlakukan kebijakan industri telekomunikasi kompetitif dan terbuka.
Dia berharap kehadiran Seatel tidak memunculkan perang harga tetapi dapat menambah pilihan bagi konsumen.
“Teknologi mereka akan membuat kami mempersempit kesenjangan digital antara Kamboja dengan negara berkembang lain di Asean,” katanya.