ADSKOM Raih Investasi untuk Dominasi Pasar Iklan Digital di Asean

Lahyanto Nadie
Senin, 13 Juli 2015 | 16:56 WIB
Italo Gani - Pendiri & CEO ADSKOM
Italo Gani - Pendiri & CEO ADSKOM
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - ADSKOM, startup periklanan digital asal Indonesia yang menyediakan platform programmatic advertising, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi seri A yang tidak disebutkan jumlahnya.

Ronde investasi ini dipimpin oleh Geniee asal Jepang, dengan partisipasi dari dua perusahaan modal ventura yakni Convergence Ventures dari Indonesia dan East Ventures yang sebelumnya juga sudah pernah menyuntikkan dana di dalam ADSKOM.

Dana segar ini akan dimanfaatkan ADSKOM untuk meningkatkan pendapatan mereka 300% hingga 500% dan untuk rencana ekspansinya ke Malaysia dan Thailand. Perusahaan juga akan memperluas layanan programmatic advertising­nya untuk platform mobile dan video.

"Ini merupakan investasi pertama kami di Asia Tenggara," ujar Akifusa Kanda, Executive Director di perusahaan ad network dan Supply Side Platform nomor satu di Jepang, Geniee. "Dengan investasi ini, kami akan terus bekerjasama dengan ADSKOM melalui peningkatan transaksi bisnis secara langsung dan saling berbagi pengetahuan."

Italo Gani, Co­founder dan CEO ADSKOM, mengungkapkan bahwa perusahaannya sudah menjalin hubungan kerjasama dengan Geniee sebelum investasi ini. "Kedua perusahaan telah melakukan banyak sekali kerja sama dan kami juga memiliki tujuan yang sama yakni menggunakan teknologi periklanan tercanggih untuk memaksimalkan pendapatan pelanggan," katanya.

Pasar iklan digital di Asia Tenggara sangatlah besar, dan terus bertumbuh sebesar dua angka setiap tahunnya. Para analis memperkirakan besarnya anggaran periklanan digital di Asia Tenggara mencapai US$915 juta (Rp12,2 triliun) pada  2014, tidak termasuk Filipina.

Di Indonesia saja, jumlah anggaran periklanan digital tahun 2015 diperkirakan bisa melebihi angka US$800 juta (Rp10,6 triliun), naik 80% dibandingkan anggaran 2014 sebesar US$460 juta (Rp6,1 triliun), berdasarkan riset dari eMarketer.

Dari angka itu, US$130 juta (Rp1,7 triliun) akan dihabiskan untuk iklan di perangkat mobile, naik 200% dari anggaran tahun lalu US$40 juta (Rp533 miliar).

Pasar di Indonesia akan terus bertumbuh stabil hingga 2019, di mana pada saat itu total pasar iklan di Indonesia (termasuk iklan di media tradisional) akan melompat hingga US$19,58 miliar (Rp260,7 triliun). Di saat itu, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka US$7,6 miliar (Rp101,2 triliun).
 
Dengan potensi pasar yang besar tersebut, platform periklanan dan pemasaran digital berbasis data milik ADSKOM berada pada posisi strategis untuk mendominasi industri di Asia Tenggara.

Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures mengatakan bahwa pihaknya senang bisa berpartisipasi lagi dalam ronde pendanaan ADSKOM. "Perusahaan ini bergerak sangat cepat dan kami memiliki keyakinan besar pada tim mereka. ADSKOM merupakan salah satu perusahaan langka yang berpikir dan memposisikan mereka secara global, sembari membangun dan beroperasi secara lokal."

Ia mengatakan bahwa teknologi periklanan merupakan bidang yang kompleks, tidak semua startup dapat mengerjakannya.

Di bisnis teknologi periklanan, Data Management Platform (DMP), Supply Side Platform (SSP), dan Agency Trading Desk merupakan istilah penting. DMP merupakan sistem perangkat lunak untuk mengumpulkan, menyortir, dan menyimpan informasi. Lalu, software­nya akan menyajikan informasi tersebut dalam format yang berguna agar publisher dan bisnis lainnya bisa membuat keputusan terbaik saat memilih lokasi beriklan. SSP merupakan solusi teknologi yang digunakan oleh publisher untuk membuat proses penjualan iklannya otomatis.

Agency Trading Desk memberikan layanan real­time bidding dan ad exchange. Produk ini ditujukan untuk membantu perusahaan membeli iklan online, serta membantu pengiklan digital mengoptimalkan pengeluaran mereka.

Manajemen data yang solid dan platform teknologi yang kuat merupakan kunci kesuksesan di industri periklanan online. ADSKOM merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang membangun produk DMP mereka sendiri bernama VASA. Dengan itu, marketer, publisher, dan bisnis lainnya dapat mengoptimalkan pengeluaran iklan mereka dengan menargetkan pengguna spesifik dengan iklan yang tepat, di waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat.

Selain itu, ADSKOM juga menyediakan solusi lengkap untuk kampanye iklan digital di Asia Tenggara melalui produk SSP bernama AXON dan produk Agency Trading Desk bernama ACTIO.

"Kami terus berusaha meningkatkan kepemimpinan kami di ranah programmatic advertising di Asia Tenggara melalui kerjasama dengan banyak mitra data dalam pengelolaan data pengguna," jelas Daniel Armanto, Co­founder dan CTO ADSKOM. Ssebelumnya ia merupakan Co­founder dan CTO Koprol.

"ADSKOM merupakan platform periklanan berbasis data yang memanfaatkan data yang dimiliki oleh mitra lokal kami, dan itulah keunikan produk kami. Kami memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan memproses data perilaku konsumen lokal ­ dan hal ini menciptakan keunggulan kompetitif wilayah yang kuat. Kami merupakan satu­satunya pemain lokal yang memiliki teknologi dan tim yang dapat mendukung operasi Big Data."
 
Saat ini ADSKOM mengelola 150 juta data pengguna unik untuk pasar Indonesia. Sebagai pemimpin di inventori publisher premium di Indonesia, tim ADSKOM sudah terintegrasi dengan lebih dari 200 mitra supply, data, dan demand. ADSKOM sendiri beroperasi di tiga negara ­ Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Adrian Li, Managing Partner Convergence Ventures, mengatakan bahwa ADSKOM merupakan pemimpin di ranah teknologi periklanan di Indonesia, dan perusahaan yang memiliki teknologi superior untuk mengintegrasikan produk Data Management Platform dan Supply Side Platform.

Sebelumnya, ADSKOM telah meraih sejumlah investasi tingkat awal dari Rebright Partners,  Digital Garage, dan Beenos Plaza asal Jepang, serta dari Skystar Capital yang berbasis di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lahyanto Nadie
Editor : Lahyanto Nadie
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper