Smartfren Siap Gelar 4G LTE

Samdysara Saragih
Senin, 13 Juli 2015 | 15:07 WIB
Smartfren Telecom/JIBI
Smartfren Telecom/JIBI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk telah menyiapkan jalan keluar untuk mengantisipasi kendala teknis yang dapat mengganggu rencana peluncuran 4G LTE di Jakarta.

Kepala Manajemen Jaringan Smartfren Munir Syahda Prabowo mengakui Ibu Kota memiliki tantangan yang lebih tinggi saat menggelar 4G LTE, salah satunya mendapatkan izin pembangunan jaringan serat optik.

Jaringan tetap itu dipakai sebagai transmisi antar stasiun-stasiun pemancar dan penerima (BTS) dengan stasiun pengontrol (BSC).

“Katakanlah tidak ada izin untuk gelar serat optik, maka tidak ada pilihan lain selain pakai gelombang mikro. Kita tidak bisa menggeneralisir kesulitan itu hanya mengenai serat optik karena masih ada jalan lain,” katanya di Jakarta.

Saat ini, tutur Munir, gelombang mikro bisa mentransmisikan data hingga 50 Mbps.

Untuk menghasilkan lebar pita akses sebesar 100 Mbps, secara teoritis operator cukup menggunakan minimal dua perangkat transmisi gelombang mikro.

“Soal apakah lebih mahal atau tidak dibandingkan serat optik itu nanti lihat kasus bisnis-nya. Intinya adalah kami ingin jaringan stabil agar memberikan kualitas kepada pelanggan.”

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Internux (Bolt) Dicky Moechtar memprediksi operator seluler seperti Smartfren baru bisa menggelar 4G LTE di Jakarta pada akhir 2016. Dicky beralasan operator bakal menghadapi dua tantangan berat saat masuk ke kota terbesar di Indonesia ini.

Pertama, mereka akan kesulitan membangun infrastruktur BTS dalam waktu cepat walaupun jaringan telah dimodernisasi.

Kedua, selain infrastruktur akses, Dicky mengatakan operator tersebut akan kerepotan menggelar jaringan transmisi. Pasalnya, komunikasi BTS-BSC untuk 4G LTE tidak cukup mengandalkan transmisi lewat gelombang radio atau mikro melainkan serat optik.

“Kalau kebutuhan lebar pita akses untuk 4G LTE kan 100 Mbps. Nah, untuk transmisi itu cuma bisa pakai serat optik. Bisa sih kalau dipaksakan enggak pakai serat optik, tapi pasti macet,” katanya.

Saat ini, Bolt merupakan penguasa pasar 4G LTE di Jakarta dengan total  pelanggan 1,5 juta dan ditargetkan menjadi 2,5 juta pada akhir tahun nanti. Anak usaha Grup Lippo ini menjanjikan lebar pita minimal 72 Mbps untuk layanannya.

Sementara itu, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang juga sudah menggelar 4G LTE di Jakarta baru mengalokasikan spektrum 5 MHz di pita frekuensi 900 MHz sehingga kecepatan transfer datanya baru 36 Mbps.

Telkomsel, maupun operator lain seperti PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk berencana menggelar 4G LTE di pita 1.800 MHz setelah penataan ulang di Jakarta kelar pada November mendatang.

Di pita tersebut, mereka mengklaim bisa mengalokasikan spektrum 15 MHz untuk menghasilkan transfer data mencapai 100 Mbps.

Sementara itu, Smartfren sendiri masih dalam tahap pembangunan jaringan 4G LTE.

Ibu Kota akan menjadi salah satu dari 22 kota yang akan digarap Smartfren selama semester II/2015.

“Saya jamin akhir tahun ini kami sudah siap di Jakarta!” ujar Munir. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper